TEMPO.CO, Jakarta - Jurgen Klopp belum pernah bisa meraih kemenangan dalam enam kali pertandingan Liverpool di markas Manchester United, sejak dia menangani The Reds. Meski demikian, sang pelatih mempunyai satu momen sempurna untuk laga tandang perdananya ke Old Trafford.
Dalam enam laga itu, empat di antaranya berakhir imbang dan sisanya kalah. Namun, salah satu pertandingan itu berlangsung sedikit berbeda.
Pertandingan yang dimaksud adalah kunjungan pertama Klopp ke Old Trafford sebagai pelatih The Reds, pada hari St. Patrick atau 17 Maret 2016 lalu. Dalam laga itu, pasukannya mendapatkan hasil bagus.
Liverpool yang sebelumnya mendominasi lawan Manchester United asuhan Louis van Gaal di leg pertama babak 16 besar Liga Europa sepekan sebelumnya, lima bulan setelah kepemimpinan Klopp, mereka mulai menunjukkan perubahan di bawah manajer karismatik.
Di laga pertama, mereka menang 2-0 berkat gol tendangan penalti Daniel Sturridge dan gol Roberto Firmino. Kemenangan itu membuat pasukan The Reds mempunyai harapan tinggi menjelang leg kedua di Old Trafford.
Meski Manchester bisa ditempuh dengan perjalanan selama satu jam, Klopp saat itu bersikeras untuk memboyong pemainnya ke sana sehari sebelum bertanding.
"Kami menginginkan seluruh paket," kata Klopp dalam konferensi pers menjelang laga saat itu.
"Saya selalu menikmatinya ketika saya bermain dengan mantan klub saya di turnamen Eropa, untuk menghirup udara stadion tempat Anda bermain pada malam berikutnya. Saya suka membayangkan apa yang akan terjadi."
Apa yang terjadi kemudian sesuai harpaan Klopp. Man United harus tersingkir dari Liga Europa setelah gagal meraih kemenangan di hadapan pendukungnya.
Dalam laga itu, Anthony Martial mencetak gol untuk MU lewat tendangan penalti. Gol itu memangkas defisit gol menjadi satu.
Namun, sebelum jeda, Philippe Coutinho berhasil mencetak gol penyeimbang dalam laga tersebut. Dia sukses mengecoh bek muda United Guillermo Varela sebelum menjebol gawang yang dikawal David de Gea.
"Phil memiliki momen jenius," kata Klopp setelah pertandingan tersebut. "Itu adalah momen yang brilian dan itu menentukan pertandingan malam ini."
"Dia memiliki banyak momen bagus dan dia mempunyai peluang besar sebalum gol. Apa yang dia lakukan itu brilian," ucapnya. "Itu tidak terduga. Itu adalah gol yang sempurna."
Gol sempurna menjadi akhir malam yang sempurna bagi Liverpool. Momen itu membuat Jurgen Klopp setidaknya mempunyai satu kenangan indah di markas Manchester United, Old Trafford meski tidak berakhir dengan kemenangan.
MIRROR