TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan suporter Manchester United akhirnya meledak. Mereka berdemonstrasi memprotes keluarga Glazer sebagai pemilik klub pada Ahad, 2 Mei 2021. Pendemo yang berhasil menerobos masuk hingga ke dalam stadion Old Trafford membuat pertandingan MU vs Liverpool gagal dilaksanakan.
Kemarahan suporter itu sudah terpendam lama, setelah melihat prestasi klub yang tak juga membaik dan cara keluarga Glazer mengelola klub dengan berbasis utang, juga karena ketidakpuasan soal belanja pemain. Amarah itu meledak setelah Glazer memutuskan untuk membawa Manchester United bergabung dengan Liga Super Eropa, kompetisi tandingan Liga Champions yang akhirnya layu sebelum berkembang.
Supporter Manchester United melakukan aksi protes sebelum pertandingan Liga Inggris antara Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Manchester, 2 Mei 2021. Action Images via REUTERS/Carl Recine
Glazer dan keluarganya telah menjadi pemilik MU sejak 2005, setelah Malcom Glazer membeli mayoritas saham MU (90 persen), melalui Red Football Ltd.
Pada 2014 ketika Malcom meninggal, sehingga kepemilikan sahamnya tersebut dibagi pada enam anaknya, yakni Joel, Avram, Darcie, Bryan, dan Edward Glazer. Namun yang menjadi penanggung jawab atas pengelolaan club hanyalah Joel dan Avram. Keduanya bahkan sudah mengelola klub sejak April 2006, saat mereka menggantikan Malcom yang saat itu sedang menderita penyakit stroke.
Siapakah keluarga Glazer ini?
Keluarga Glazer adalah salah satu konglomerat asal Amerika Serikat. Malcom Glazer merupakan pria kelahiran New York tahun 1928. Malcom memulai usahanya sebagai penjual jam tangan di Amerika, kemudian merambah ke bisnis-bisnis lainnya.
Kekayaan Glazer cepat membengkak karena ia piawai berinvestasi. Ia memulai investasinya dengan membeli National Bank of Savanah di New York pada 1963. Lalu berlanjut ke investasi lainnya, seperti real estate, stasiun televisi, dan perusahaan kesehatan.
MU dimiliki lewat perusahaan milik Malcom bernama First Allied Corporation. Perusahaan itu juga memiliki sebuah tim American Football Tampa Bay Buccaners, menggantikan pemilik sebelumnya yang meninggal pada 1995.
Mei 2005, Malcolm Glazer membeli 28,7 persen saham yang dipegang oleh McManus dan Magnier, sehingga memperoleh saham pengendali. Setelah pembelian itu, klub ditarik dari bursa saham. Sebagian besar uang pengambilalihan yang dipakai Glazers adalah hasil meminjam, yang kemudian ditransfer ke klub. Akibatnya, klub berubah dari bebas hutang menjadi dibebani dengan hutang sebesar 540 juta pound (Rp 10,8 triliun).
Selanjutnya: Alasan Suporter MU Membeci Glazer