Performa Khedira musim itu bisa dianggap sebagai yang terbaik dalam karirnya. Beberapa bulan berselang, dia ikut mengantarkan Timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.
Setelah mencapai puncak karirnya bersama Real Madrid, Khedira mencari tantangan lain bersama Juventus yang dia bela mulai 2015.
"Saya mendambakan sesuatu yang baru, dan Juve kembali ke performa terbaiknya, memenangkan Serie A tahun demi tahun, bermain di final Liga Champions. Negara baru, bahasa baru, budaya baru," kata Khedira.
"Saya tahu saya bisa memainkan peran di sini dan saya berada pada usia di mana saya memiliki tuntutan tinggi pada diri saya sendiri untuk mengambil tanggung jawab dan menjadi tokoh utama. Itu hanya tiketnya."
Di Juventus, Khedira pun tak berhenti mempersembahkan gelar juara. Dia memberikan Si Nyonya Tua total sembilan trofi dalam lima musim: lima Liga Italia, tiga Coppa Italia dan satu Supercoppa Italia.
Cedera lutut kambuhan dialami Khedira di masa akhir karirnya bersama Juventus. Kehadiran Andrea Pirlo plus para pemain yang lebih muda pun membuat posisi dia akhirnya tersingkir.
Sami Khedira memilih untuk hengkang ke Hertha Berlin pada Januari lalu. Dia memang tak memberikan Hertha gelar juara, tetapi membawa tim itu lolos dari jurang degradasi di akhir musim Liga Jerman 2020/2021.
BUNDESLIGA| TRANSFERMARKT| SOCCERWAY| ANGGIE RIZKI GOVALDI