TEMPO.CO, Jakarta - Thomas Tuchel sumringah saat Chelsea memastikan gelar juara Liga Champions musim ini usai mengalahkan Manchester City 1-0 di Porto, Portugal, Minggu dinihari WIB, 30 Mei 2021.
Pelatih Jerman itu mengaku tak tahu harus merasakan apa setelah berhasil membawa tim Inggris itu mengulang prestasinya di kompetisi tertinggi Eropa itu pada 2012.
"Berbagi dengan semua orang itu luar biasa. Kami berhasil. Wow. Saya tidak tahu harus merasakan apa?," kata Tuchel, setelah pertandingan, seperti dikutip Sky Sport.
"Saya sangat bersyukur bisa tampil kedua kalinya (di final). Saya merasa berbeda. Kami entah bagaimana... Anda bisa merasakannya semakin dekat, kami memiliki fokus."
"Para (pemain) bertekad untuk memenangkan ini. Kami ingin menjadi kerikil di sepatu mereka. Kami mendorong semua orang untuk menyerang, untuk lebih berani, dan menciptakan serangan balik yang berbahaya."
Para pemain Chelsea merayakan kemenangan juara Liga Champions di Estadio do Dragao, Portogal, 29 Mei 2021. Pool via REUTERS/Pierre-Philippe Marcou
Tuchel menjadi orang pertama di timnya yang menerima pengalungan medali juara Liga Champions. Berdiri di barisan terdepan, ia langsung menghampiri trofi lalu menciumnya.
Selama pertandingan final berlangsung, pelatih berusia 47 tahun itu tampak tegang. Berdiri di pinggir lapangan, ia sibuk memberikan instruksi kepada para pemainnya.
Gol Kai Havertz pada menit ke-42 membuat Chelsea unggul di babak pertama. Di babak kedua mereka harus bekerja keras menjaga keunggulan itu hingga pertandingan berakhir.
Pemain Chelsea Kai Havertz saat mencetak gol di final Liga Champions vs Manchester City, 29 Mei 2021. REUTERS/Jose Coelho
Prestasi yang diraih Tuchel bersama Chelsea merupakan hasil yang luar biasa. Sebab, dia baru mengambil alih tim ini pada Januari lalu, setelah klub London itu memecat Frank Lampard.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu menerima pekerjaan baru melatih Chelsea setelah dipecat dari Paris Saint-Germain (PSG) sebulan sebelumnya. Padahal, empat bulan sebelumnya, ia membawa klub Ligue 1 itu ke final Liga Champions 2020 meski gagal menjadi juara setelah dikalahkan Bayern Munchen.
Tuchel menangani PSG pada Juni 2018 menggantikan Unai Emery. Ia kemudian meneken kontrak baru pada Mei 2020 yang seharusnya membuat dia bertahan sampai akhir musim 2020/21 tetapi dia dipecat pada Desember tahun lalu.
Namun, hanya sebulan menganggur, Tuchel mendapatkan pekerjaan baru sebagai pengganti Lampard di Chelsea dengan kontrak 18 bulan. Dia menjadi pelatih ke-14 klub London itu sejak milarder Rusia Roman Abramovich membeli klub tersebut pada 2003.
Meski Chelsea terkenal mudah memecat pelatih, pelatih Jerman itu tak khawatir dengan masa depannya di Stamford Bridge. "Jika Anda mengerjakan tugas ini pada level tertinggi, jika Chelsea memanggil Anda, jika Anda memutuskan terjun, Anda tahu apa yang Anda inginkan," katanya kepada wartawan seperti dikutip Reuters sesaat setelah ditunjuk sebagai pelatih The Blues.
"Bagi saya lebih baik berbicara terus terang dan tidak ada yang perlu ditakutkan. Tak ada yang memperkirakan saya bakal lama di sini, mungkin karena sejarah pelatih dan Chelsea. Mungkin saja saya bertahan lama. Jika saya tak bertahan lama, ya saya tak akan tinggal lama," kata dia menambahkan.
Frank Lampard. REUTERS
Saat Tuchel menggantikan Lampard, posisi Chelsea di urutan kesembilan klasemen Liga Inggris dengan 29 poin dari 19 pertandingan. Saat itu, perolehan angkanya tertinggal 11 poin dari Manchester United yang ada di puncak klasemen.
Setelah menerima pekerjaan barunya, Tuchel langsung mempersiapkan tim asuhannya menghadapi Wolves. Hasil laga perdana, mereka bermain imbang 0-0.
Ia memulai pekerjaannya di Chelsea dengan hasil imbang 0-0 saat melawan Wolves. Setelah itu, 13 pertandingan berikutnya di semua kompetisi, The Blues tak terkalahkan.
Mereka baru merasakan kekalahan lagi saat menghadapi West Brom di kandang pada 3 April. Dalam lanjutan Liga Inggris, pasukan Tuchel kalah 2-5.
Chelsea di bawah Thomas Tuchel akhirnya mampu finis di urutan keempat dan meraih gelar juara Liga Champions musim ini, meski gagal menyabet Piala FA setelah dikalahkan Leicester City di final. Kini, dengan prestasi yang diraihnya, pelatih Jerman itu mendapat tawaran kontrak baru yang akan membuatnya bisa lebih lama tinggal di Stamford Bridge.
SKY SPORTS | REUTERS | OMNI SPORTS | CHELSEA