TEMPO.CO, Jakarta - PSG dikabarkan kembali menabuh genderang perang dengan Barcelona. Media Spanyol Marca menyebutkan bahwa klub kaya asal Paris itu berupaya membujuk Ousmane Dembele tak memperpanjang kontraknya.
Barca saat ini memang disebut tengah berupaya agar Dembele menandatangani kontrak baru karena kontraknya saat ini akan habis pada 2022. Mereka tak mau kehilangan si pemain dengan status bebas transfer tahun depan karena telah mengeluarkan dana besar saat memboyongnya dari Borussia Dortmund.
Pada 2017, Barca harus mengeluarkan dana sebesar 135 juta euro untuk memboyong Dembele ke Stadion Camp Nou. Akan tetapi si pemain lebih banyak berkutat dengan cedera pada dua musim awalnya di Spanyol.
Dembele praktis baru banyak bermain pada musim lalu. Dia tercatat bermain 44 kali di semua kompetisi dengan menyumbangkan 11 gol dan lima assist.
PSG disebut kesengsem dengan performa Dembele musim lalu. Apalagi mereka harus mencari pengganti untuk Angel Di Maria yang tahun depan akan berusia 34 tahun dan kontraknya akan habis.
Mereka disebut tengah membujuk Dembele agar dia bisa hengkang dengan status bebas transfer musim depan. Kebetulan si pemain saat ini sedang berada di Paris karena mendapat kepercayaan memperkuat Timnas Prancis di ajang Euro 2020.
Situasi Dembele itu semakin memanaskan hubungan PSG dengan Barcelona. Pada bursa transfer ini saja, PSG sudah membajak Georginio Wijnaldum yang menjadi incaran Blaugrana.
Eks gelandang Liverpool itu awalnya disebut akan bereuni dengan Pelatih Ronald Koeman yang mengasuhnya di Timnas Belanda. Akan tetapi belakangan pilihan Wijnaldum berubah setelah PSG disebut menawarkan gaji dua kali lipat dari yang diberikan Barca.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi juga secara terang-terangan menyatakan ingin memboyong Lionel Messi yang kontraknya bersama Barca habis pada akhir bulan ini. Dia menegaskan Barca tak memiliki hak untuk menghalangi mereka berbicara dengan Messi secara langsung karena kontrak si pemain sudah masuk masa enam bulan terakhir.
Jika ditarik lebih jauh, kedua klub sudah terlibat perseteruan sejak setidaknya lima musim terakhir. Hal itu diawali dengan upaya Barcelona untuk merekrut gelandang Marco Veratti pada 2016 akan tetapi gagal terlaksana.
Musim berikutnya giliran PSG yang melancarkan serangan dengan menebus klausa pemutusan kontrak Neymar senilai 222 juta euro. Barca murka saat itu dan mengancam akan mengadukan PSG ke UEFA dan FIFA. Uang tebusan dari PSG itulah yang digunakan Barca untuk membeli Ousmane Dembele dari Dortmund.
Sejak saat itu, kedua belah pihak terus terlibat perang transfer pemain. Barcelona selalu mencoba membawa kembali Neymar sementara PSG terus menggoda Lionel Messi bergabung dengan mereka.
Pada 2018, Barca dituding sebagai salah satu penyebab keengganan Adrien Rabiot menandatangani kontrak baru bersama PSG. Direktur Sepak Bola Barca Eric Abidal disebut telah memiliki kesepakatan dengan ibu sekaligus agen Rabiot, Veronique.
Rabiot akhirnya dikucilkan dari skuad PSG dan hengkang saat kontraknya berakhir pada Juni 2019. Akan tetapi dia justru bergabung dengan Juventus.
Aksi Barcelona dibalas PSG dengan memboyong pemain muda binaan Akademi La Masia Xavi Simons. Padahal Simons saat itu dianggap sebagai gelandang muda terbaik Barcelona yang diproyeksikan masuk ke tim senior Barca.
Musim ini perang antara kedua klub kembali memanas. Barcelona kembali gagal memboyong Neymar yang justru menandatangani kontrak baru, sementara PSG memburu Messi dan Ousmane Dembele sekaligus membajak transfer Georginio Wijnaldum.
MARCA| AS| SPORT
