TEMPO.CO, Jakarta - Luka Modric dinobatkan menjadi pemain terbaik (man of the match) pertandingan Grup D Euro 2020 antara Kroasia melawan Republik Cek. Namun, ia mengaku kecewa karena hanya mampu membantu timnya meraih hasil imbang 1-1 dalam laga di Glasgow, Skotlandia, Sabtu dinihari WIB, itu.
Ketertinggalan akibat tendangan penalti Patrik Schick mampu dibalas Timnas Kroasia lewat gol Ivan Perisic di awal babak kedua.
Sayangnya Kroasia gagal memanfaatkan momentum untuk membalikkan kedudukan dan harus puas dengan satu poin saja dari laga itu.
"Ada perasaan getir selepas laga karena kami gagal menang. Kami memasuki pertandingan dengan kacau, tetapi membaik di babak kedua," kata Modric selepas laga dilansir laman resmi UEFA.
Selain peran utamanya sebagai kreator serangan Kroasia, Modric juga beberapa kali terlihat membantu lini pertahanan timnya meredam ancaman dari Repubkik Cek.
Hal itu menjadi mantan kiper Republik Irlandia, Packie Bonner, yang bertugas sebagai peninjau teknis UEFA memilih Modric sebagai man of the match.
"Dia terus berusaha menciptakan peluang dengan mengendalikan bola dan umpan-umpan progresif ketika ada celah. Dia juga melakukan beberapa jegalan krusial," ujar Bonner.
Salah satu kontribusi penting Modric di lini belakang terlihat pada menit ke-65, ketika ia dengan cermat menjegal bola dari penguasaan Alex Kral di dalam kotak penalti Kroasia.
Sayangnya, raihan satu poin membuat Modric dan rekan-rekannya harus bekerja ekstra mengalahkan Skotlandia di laga pemungkas Grup D jika ingin berpeluang lolos ke babak 16 besar.
"Kami mencetak gol penyeimbang itu dan seharusnya bisa mendapatkan lebih, sayangnya itu tidak terjadi," kata Modric.
"Sekarang kami wajib mengalahkan Skotlandia jika ingin lolos."
Luka Modric dan pemain Kroasia akan akan menghadapi Skotlandia yang bakal mendapat keuntungan dukungan publiknya sendiri dalam pertandingan pemungkas Geup D Euro 2020 di Hampden Park, Glasgow, Selasa (22 Juni).
Baca Juga: Klasemen Grup D Euro 2020: Inggris Seri, Kroasia Juga Seri