TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Spanyol melaju ke semifinal Euro 2020. Mereka lolos setelah menyisihkan Swiss, yang sempat bermain dengan 10 orang, lewat adu penalti.
Pada babak perempat final, seperti juga dalam laga-laga sebelumnya, tim asuhan Luis Enrique itu seperti sibuk untuk menemukan cara bermain meyakinkan. Mereka seperti macan ompong: indah, dominan dan menakutkan, tapi mandul di depan gawang lawan.
Dalam laga itu mereka bermain imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu usai. Gol Spanyol satu-satunya itu dicetak dari bunuh diri lawan. Mereka akhirnya beruntung bisa lolos setelah menang adu penalti 3-1.
Kondisi lini depan yang mandul itu merisaukan. Terlebih karena mereka akan menghadapi lawan semakin berat.
Selasa pekan depan, Spanyol akan menghadapi Italia di Stadion Wembley di London. Akan sulit sekali bagi mereka untuk bisa lolos ke final Euro 2020 dengan gaya bermain ceroboh dan tidak efektif seperti yang mereka mainkan saat melawan Swiss.
Sekali lagi mereka mendominasi penguasaan bola dan melepaskan 1.008 operan, menuntaskan 902 di antaranya. Namun, masalah mereka adalah mereka jarang sekali menimbulkan ancaman pada pertahanan Swiss.
Banyak peluang yang dibuat striker Alvaro Morata tetapi adalah bek sayap Jordi Alba yang tembakannya dibelokkan bek lawan sehingga kemudian dianggap gol bunuh diri, yang memberi mereka keunggulan.
Umpan sia-sia di sepertiga terakhir lapangan lebih mirip dengan bola tangan Olimpiade karena mereka mengolah bola dari sisi ke sisi melintasi kotak, tidak pernah benar-benar mengancam untuk memainkan operan yang membelah pertahanan yang akan membuka permainan menjadi menguntungkan mereka.
Mengutip Reuters, Spanyol kadang-kadang sangat ceroboh yang dengan sia-sia menyerahkan bola dalam posisi-posisi berbahaya yang dengan senang hati dimanfaatkan oleh Swiss, paling tidak ketika Sergio Busquets kehilangan bola menjelang Swiss bisa menyamakan kedudukan.
Marcos Llorente masuk sebagai pemain pengganti untuk menggantikan Koke pada perpanjangan waktu tetapi kartu merah Remo Freuler membuat Swiss makin bertahan, sehingga menghabiskan semua ruang yang mungkin bisa dia lewati di belakang lini belakang.
Satu-satunya hal yang lebih tidak efektif ketimbang umpan Spanyol adalah penyelesaian akhir mereka: dari 27 peluang yang mereka ciptakan dalam pertandingan itu, sembilan di antaranya diblok dan 10 tepat sasaran dan meskipun kiper Swiss Yann Sommer tampil luar biasa, banyak peluang-peluang itu yang sebenarnya tidak terlalu mengganggu sang kiper.
Busquets, yang merupakan bagian dari tim Spanyol yang dominan sehingga menjuarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2012, tak lagi terlihat mampu memancing bola melewati pertahanan yang menyebabkan striker bisa merusak lini pertahanan lawan. Dia juga gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti.
Luis Enrique kini mempunyai waktu empat hari untuk mencari tahu apa yang dia inginkan untuk Timnas Spanyol sebelum melawan Italia. Karena gaya "tiki-taka" yang ompong mungkin tak akan banyak membantu dalam laga semifinal Euro 2020 nanti.
Baca Juga: Jadwal Live Euro 2021 Sabtu Malam Ini, Ada Live Ukraina vs Inggris