TEMPO.CO, Jakarta - Harry Kane dianggap sebagai pahlawan Timnas Inggris yang lolos ke final Euro 2020. Satu golnya membuat skuad Tiga Singa menumbangkan Timnas Denmark melalui babak tambahan pada babak semifinal.
Meskipun gol itu tercipta lewat titik putih, Kane tetap saja dianggap sebagai pahlawan. Tendangan Kane sebenarnya mampu diblok oleh penjaga gawang Timnas Denmark, Kasper Schmeichel, tetapi bola muntah berhasil kembali disambar oleh penyerang Tottenham Hotspur tersebut yang pada kesempatan keduanya tak membuang peluang untuk mencetak gol.
"Tak ada pemain lain yang ingin anda pilih untuk mengambil tendangan itu, tetapi dia menghadapi penjaga gawang yang hebat. Saya sangat berterima kasih kepada dia, ini tak ternilai," kata Southgate soal penalti Kane itu.
Kane pun menjadi pemain terbaik pada laga itu. Packie Bonner, Pengamat Teknik UEFA, menyatakan pemilihan Kane karena dia dinilai bermain sangat baik sepanjang 90 menit.
"Dia memberikan pengaruh besar, terlibat dalam permainan selama 90 menit, turun ke belakang, menjemput bola dan memberikan umpan-umpan bagus. Pergerakannya juga baik pada gol pertama Inggris dan dia memberikan segalanya pada gol kedua," kata Bonner.
Sukses itu membuat Kane membungkam kritikan yang sempat dilontarkan kepadanya di awal turnamen Euro 2020. Dia sekali lagi membuktikan mentalnya tak mudah kendor karena kritikan. Pasalnya, dia pernah mengalami hal serupa saat masih kecil.