TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Manchester United, Marcus Rashford telah berjuang dengan masalah bahunya sejak tahun lalu. Pemain Inggris itu menunda operasi untuk cederanya itu demi bisa tampil bersama The Three Lions di Euro 2020.
Namun, setelah berjuang dengan masalah itu sejak November lalu, Rashford sekarang hanya memiliki sedikit pilihan selain menjalani operasi.
Seperti diungkapkan Mirror Sports pada 5 Juni lalu, pemain berusia 23 tahun itu menunda operasi karena ingin mengambil kesempatan bermain untuk Inggris di Kejuaraan Eropa musim panas ini.
Selama beberapa bulan, dia telah dibantu dengan suntikan penghilang rasa sakit, setelah mengalami cedera kaki dan bahu. Bulan lalu, ia masih berharap bisa menghindari operasi.
"Saya belum yakin 100 persen apakah saya butuh operasi," katanya akhir Juni lalu.
"Saya akan menyelesaikan (Euro 2020) dengan kuat dan saya punya beberapa pekan untuk bersantai, kemudian memutuskan apa yang akan saya lakukan."
Namun, sekarang, seperti yang dirinci pertama kali oleh The Telegraph, Rashford harus menyerah, setelah menjalani pemindaian bahu pada Selasa, 13 Juli 2021.
Rashford, yang bermain 57 penampilan untuk United musim lalu, akan menjalani liburan musim panas selama dua pekan. Setelah itu, dia diperkirakan akan menjalani operasi.
Jika akhirnya operasi, dia akan melewatkan 16 pertandingan untuk Manchester United, timnas Inggris, termasuk delapan pertandingan Liga Inggris, tiga pertandingan babak penyisihan grup Liga Champions, satu pertandingan Carabao Cup dan lima pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022.
Manchester United menyadari bahwa hal itu adalah skenario yang mungkin terjadi, bahwa mereka akan tanpa Rashford untuk kampanye 2021/22.
Marcus Rashford baru-baru ini mengalami pelecehan rasis setelah gagal menjadi eksekutor dalam adu penalti di final Euro 2020 melawan Italia di Wembley, Minggu, 11 Juli 2021, waktu setempat. Pemain Manchester United itu telah meminta maaf atas kegagalannya itu.
MIRROR
Baca Juga: Euro 2020: Marcus Rashford Respons Pelecehan Rasis Terhadapnya