TEMPO.CO, Jakarta - Madura United menyambut baik rencana bergulirnya Liga 1 musim 2021-2022 pada 20 Agustus mendatang. Akan tetapi mereka meminta dispensasi karena tak bisa berlatih selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Melalui laman resmi klub, pelatih yang kerap disapa RD itu menyatakan dispensasi itu bisa berupa pengaturan jadwal yang lebih fleksibel bagi klub-klub yang wilayahnya masih mengalami PPKM.
"Contohnya klub yang tidak mendapatkan izin latihan seperti kami (Madura United). Saya yakin akan ada kebijakan yang sangat adil dalam kondisi seperti ini. PT. LIB (Liga Indonesia Baru) harus melihat ini untuk membuat kebijakan," ujarnya.
Dia berharap klub yang tidak bisa latihan di masa PPKM bisa diatur bermain sekitar sepekan atau dua pekan setelah 20 Agustus. Sementara klub yang bisa berlatih karena daerahnya tak memberlakukan PPKM bisa bermain terlebih dahulu.
PPKM Darurat dan menyusul PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali dan sejumlah wilayah lainnya memang memaksa banyak klub membubarkan latihan bersama. Pasalnya mereka tak diperbolehkan menggelar latihan karena bisa melanggar aturan larangan berkerumun.
PPKM Level 4 sendiri akan berakhir pada 9 Agustus mendatang. Akan tetapi tak ada jaminan pemerintah tak memperpanjang pemberlakuan tersebut.
Seluruh skuad Madura United disebut telah kembali ke kediamannya masing-masing sejak awal Juli lalu. Meskipun membekali pemainnya dengan menu latihan mandiri, RD menilai latihan bersama tetap dibutuhkan sebelum Liga 1 dimulai.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sebelumnya telah memastikan Liga 1 musim 2021-2022 akan dimulai pada 20 Agustus mendatang. Keputusan itu dibuat setelah mereka berkonsultasi dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kepolisian Republik Indonesia.
Selain Madura United, Bali United juga telah menyatakan meminta agar setiap klub diberikan izin untuk menggelar latihan bersama. Pelatih Stefano Cugurra menilai waktu 10 hari cukup untuk mereka melakukan persiapan sebelum Liga 1 bergulir.
MADURA UNITED