TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Lionel Messi untuk meninggalkan Barcelona tentu mengejutkan. Musababnya, beberapa pekan terakhir, klub asal Catalunya, lewat Presiden Joan Laporta, menyatakan bahwa Messi telah bersepakat untuk meneken kontrak baru.
Akan tetapi, perkiraan itu meleset setelah klub resmi mengumumkan perpisahan mereka dengan La Pulga, julukan Messi. "Messi tidak akan bertahan di FC Barcelona," demikian bunyi pengumuman Barcelona di situs resmi klub pada hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021. Kata-kata perpisahan juga disampaikan klub di twitter mereka @FCBarcelona dan langsung membuat namanya trending di jagat maya.
Gonjang-ganjing soal perpanjangan kontrak Messi sebenarnya sudah muncul sejak kontraknya berakhir 30 Juni 2021. La Braugana tidak bisa mendaftarkan Messi sebagai pemain mereka karena La Liga memberlakukan pembatasan uang yang dapat dibelanjakan setiap klub untuk skuad setiap musim atau Financial Fair Play (FFP).
Memasukkan pemain Argentina itu ke dalam daftar pemain akan membuat Barcelona melampaui batasan aturan keuangan itu. Sebab, sebelumnya Barcelona juga telah mendatangkan sejumlah pemain seperti Emerson, Sergio Aguero, Eric Garcia dan Memphis Depay.
Awalnya, Joan Laporta berharap otoritas La Liga bersikap lebih fleksibel dibandingkan denganliga-liga sepakbola lainnya. "Kami ingin fleksibilitas yang lebih besar dari La Liga jika memungkinkan, seperti yang dilakukan liga lain di seluruh benua untuk tim," kata Joan. Namun, La Liga menolak.
Presiden FC Barcelona Joan Laporta. REUTERS/Albert Gea
Berbagai upaya lain juga dilakukan agar perpanjangan kontrak Messi bisa masuk dalam skema FFP di La Liga. Salah satunya melakukan pemotongan gaji pemain. Messi pun juga dikabarkan akan kena pemotongan gaji sebesar 50 persen dalam kontrak barunya.
Kebijakan pemotongan anggaran gaji ini juga harus dilakukan Barcelona karena klub sedang terlilit utang sebesar 1 miliar euro atau setara Rp 17,096 triliun. Jika tak melakukan pemotongan gaji, Barca bisa melanggar aturan FFP dan hukumannya sangat berat, yaitu tak boleh bermain di Liga Champions atau kompetisi Eropa lainnya.
Di tengah berbagai kondisi ini, media Spanyol, Sport menyebutkan bahwa Barcelona mendapatkan kucuran dana sebesar 270 juta euro atau sekitar Rp 4,579 triliun dari La Liga. Dana tersebut berasal dari investasi yang diberikan lembaga keuangan CVC.
La Liga sebelumnya telah membuat kesepakatan dengan CVC untuk bekerja sama dalam bidang media. La Liga dan CVC nantinya akan membuat perusahaan baru yang mengurusi masalah tersebut. Nilai kontraknya disebut mencapai 2,7 miliar euro atau sekitar Rp 45,79 triliun.
Dilaporkan Bloomberg, CVC telah melakukan hal serupa di Liga Italia. Mereka bekerjasama dengan perusahaan Advent Internasional dan FSI untuk membeli 10 persen dari perusahaan media yang menangani tim-tim di sana. Dengan kucuran dana segar ini, Barcelona disebut tak lagi pusing dengan masalah gaji dan kontrak baru dengan Messi bisa segera terwujud.
Nyatanya, cerita hubungan Messi dan Barcelona menjadi berbeda. Meski sama-sama bersepakat untuk meneken kontrak baru, kerja sama Messi dan Barcelona tidak bisa berlanjut karena kontraknya tetap tidak masuk dalam skema registrasi pemain yang diberlakukan di La Liga.
Perjalanan karier Messi di Camp Nou harus berakhir. Di usia 34 tahun. Barcelona pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Messi yang sudah bergabung dengan klub sejak usia 13 tahun tersebut. Klub pun mendoakan yang terbaik untuk masa depan Messi selanjutnya. "Dalam kehidupan pribadi dan personal," tulis pihak Barcelona kepada peraih gelar Ballon d'or enam kali ini.
Baca juga : Lionel Messi Berpisah dengan Barcelona, Ini Klub-klub yang Mungkin Merekrutnya