TEMPO.CO, Jakarta - Pemain depan PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar, mengaku memilik harta karun: sebuah sepeda motor bebek Honda Astrea Grand keluaran tahun 1990-an yang telah direstorasi.
Motor bebek yang legendaris di eranya itu disebut Saddam sebagai warisan dari sang ayah.
"Sebenarnya motornya sudah lama tidak terpakai. Terus saya coba cek ternyata masih bisa hidup dan saya restorasi karena banyak yang keropos juga," kata Saddam, dikutip dari laman resmi PSS Sleman, Rabu.
Bagi pemain bernomor punggung 9 itu, motor tersebut sangat tak ternilai harganya dan dianggapnya sebagai "harta karun".
Bahkan, Saddam juga bercerita bahwa motornya pernah ditawar hingga tiga kali oleh orang lain namun tidak dilepasnya.
"Motor ini pernah ditawar sampai 3 kali tapi enggak saya jual," kata pemain kelahiran Jepara, 24 September 2001, itu.
Di usianya yang masih muda, yakni 19 tahun, Saddam justru lebih kepincut dengan motor tua dibanding motor-motor keluaran anyar.
Meskipun berbeda dari anak muda lainnya, pemain Liga 1 merasa motor tua sudah menjadi hobinya.
"Kalo dipandang orang yang hobinya seperti saya, pasti akan terlihat seperti harta karun. Tapi kalau dilihat orang lain mungkin hanya seperti motor tua," kata Saddam.
Di akun Instagramnya, Saddam juga memajang foto dirinya sedang menaiki motor Honda Astrea Grand, sembari memamerkan sepatu Ortuseight dengan striping senada motor "klangenannya".
"Satu lagi vulcanized shoes dari @ortuseight yang kali ini dilengkapi dengan desain red and white stripping yang bikin semangat #LocalPride kamu flaming," tulis Saddam Emiruddin Gaffar menyertai unggahan fotonya di Instagram.