TEMPO.CO, Jakarta - Romelu Lukaku disebut-sebut siap melakukan debut saat Chelsea menghadapi Arsenal dalam pekan kedua Liga Primer Inggris pada Ahad malam, 22 Agustus 2021. Namun, sebelum melakukan debut, ia mengingat kembali masa lalunya bersama The Blues.
Pertama kali meninggalkan Chelsea pada tahun 2014, Lukaku mengaku sulit. Musababnya, ia tidak mengerti apa yang salah dengan performanya dan merasa cukup baik untuk sukses di Stamford Bridge.
"Itu adalah sumber motivasi pada saat itu, tetapi saya juga bertanya pada diri sendiri tentang apa yang salah? Saya hidup dengan sepak bola selama bertahun-tahun dan itulah mengapa kadang-kadang, saya bisa menjadi sedikit agresif atau defensif dalam wawancara," kata dia dikutip dari Marca.
Lukaku bergabung dengan Chelsea 10 tahun yang lalu, saat berusia 18 tahun. Namun, ia jauh dari bahagia karena hanya membuat 10 penampilan Liga Primer selama dua musim. Ia pun dijual ke Everton pada 2014. Di Everton pun kariernya bisa dikatakan biasa saja. "Mungkin itu karena saya memberikan terlalu banyak tekanan."
Pemain timnas Belgia tersebut menuturkan, “Ketika saya pergi ke Italia, di sanalah, di bawah bimbingan Antonio Conte, saya belajar apa yang diperlukan untuk menembus penghalang itu. Ketika kami memenangkan gelar Serie A tahun lalu, Anda bisa melihat emosi di wajah saya."
Lukaku berubah drastis di Italia. Ia menjadi striker mematikan sekaligus pemain kunci ketika memimpin Inter meraih Scudetto dan mematahkan dominasi Juventus di papan atas Italia. “Secara teknis, saya telah meningkat karena sebelumnya. Saya lebih menyukai peran seorang yang berlari di belakang penyerang, menemukan ruang sempit dan mencari pemain," kata dia.
"Begitu saya mulai dengan lebih baik, gol mulai tercipta. Saya juga bisa berbuat lebih banyak untuk rekan satu tim saya, jadi assist saya naik dan saya menjadi pemain yang lebih lengkap," kata Lukaku. Peran inilah yang coba diterapkan saat ia kembali berseragam Chelsea musim ini.
Ia meneruskan, "Sekarang adalah waktu yang tepat. Saya jauh lebih dewasa, jauh lebih sadar akan hal-hal yang terjadi di lapangan sepak bola. Saya juga seorang ayah di luar itu, saya memiliki lebih banyak tanggung jawab. Saya ingin berbicara banyak di lapangan. Banyak hal yang sama, jadi mengapa saya harus memberikan tekanan yang tidak perlu?"
"Ini semua tentang persiapan dan sekarang saya hanya mencoba mempersiapkan diri saya sebaik mungkin. Secara fisik, saya bugar dan dua tahun di Italia membantu saya menjadi lebih baik secara fisik, menjadi lebih kuat," kata Romelu Lukaku.
Baca juga : Jadwal Southampton vs Manchester United: Begini Tantangan Solskjaer buat Pogba