3. Tak Punya Penyerang Berbahaya
Macetnya aliran bola dari lini tengah tentu saja berkontribusi pada ketajaman lini depan mereka, akan tetapi hal itu tak bisa menjadi alasan dari tak adanya tembakan ke arah gawang Bayern Munchen.
Catatan itu menjadi rekor terburuk Barca sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Liga Champions. Memphis Depay dan Luuk de Jong yang dipasang sebagai dua ujung tombak pada laga malam tadi tercatat tak melepaskan satu pun tembakan, baik melenceng maupun tak terarah.
Ronald Koeman memang sedang mengalami krisis di lini depan. Empat dari tujuh pemainnya mengalami cedera. Jika Sergio Aguero, Ousmane Dembele, Ansu Fati dan Martin Braithwaite bermain, ada kemungkinan catatan mereka tak akan seburuk itu.
Akan tetapi Koeman jelas harus mengatasi masalah ini sesegera mungkin. Pasalnya keempat pemain itu diprediksi masih harus absen hingga beberapa laga ke depan. Khusus Braithwaite, mungkin akan berbulan-bulan karena dia baru direncakan menjalani operasi lutut.
4. Pertahanan Lemah
Jika melihat data keseluruhan musim ini, jelas terlihat bahwa Barcelona sebenarnya masih memiliki masalah di lini pertahanan. Meskipun tak terkalahkan di Liga Spanyol, gawang Marc-Andre ter Stegen cukup mudah dijebol lawan.
Hingga saat ini, gawang Barcelona tercatat telah kebobolan tujuh gol dari empat laga. Hal itu jelas menggambarkan betapa besar pekerjaan rumah Koeman.
Kehadiran bek muda Eric Garcia yang diboyong dari Manchester City pada bursa transfer musim panas lalu terbukti belum mampu menambal lubang di lini belakang.
Masalah yang pelik juga terjadi di sisi sayap. Tak adanya pelapis bagi Sergino Dest dan Jordi Alba membuat Koeman harus memasang kembali Sergi Roberto di sisi kanan. Roberto pun dianggap bermain buruk, dia mendapatkan siulan dari Cules, sebutan untuk suporter Barcelona pada laga itu.
Satu hal lain yang juga menjadi sorotan pada laga itu adalah pemilihan skema lima pemain belakang yang diterapkan Koeman. Hal itu dianggap menggambarkan Koeman takut akan kekuatan Bayern Munchen dan terpaksa meminta anak asuhnya bermain lebih bertahan.
Akan tetapi Pelatih asal Belanda itu mendapatkan pembelaan dari jurnalis media Spanyol AS, Gemma Herrero. Dalam ulasannya, Gemma menyatakan bahwa Koeman tak memiliki pilihan lain dengan skuad yang dimilikinya saat ini.
Presiden Joan Laporta pun dianggap bertanggung jawab atas hal ini karena tak memberikan si pelatih pemain yang mumpuni untuk menghadapi tim sekaliber Bayern Munchen. Bahkan, dia menuding Laporta sengaja melakukan itu demi mendepak Koeman dari kursi Pelatih Barcelona pada musim mendatang.
WHOSCORED|MARCA|AS