TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Harry Kane belum menunjukkan ketajamannya bersama Tottenham Hotspur musim ini. Garry Neville menilai performa Kane menurun karena hatinya tak lagi bersama skuad Si Lili Putih.
Dalam siaran podcast-nya, Neville menganalisa performa Kane saat Tottenham dibungkam Chelsea 0-3 pada akhir pekan kemarin. Menurut dia, Pelatih Tottenham Nuno Espirito Santo telah mencoba berbagai cara agar Kane bisa kembali menunjukkan permainan terbaiknya.
Awalnya, Kane dimainkan di posisi sayap kiri sementara Son Heung-min sebagai penyerang. Akan tetapi hal itu tak berjalan dengan baik.
"Setelah Chelsea unggul 0-2, saya melihat dan berpikir dia seharusnya tak bermain di sisi kiri lagi. Nuno menempatkannya lebih ke tengah, tetapi tak ada yang terjadi. Dia tak banyak terlibat dalam permainan," kata Neville.
Neville pun mengira Kane yang belum mencetak satu gol pun musim ini sudah tak lagi berhasrat membela Tottenham Hotspur. Sejak akhir musim lalu dia memang secara terang-terangan sudah menyatakan keinginannya untuk hengkang.
"Ada situasi sulit dimana dia ingin meneruskan karirnya dan memenangkan trofi. Pada musim panas lalu, Kane memilih untuk terbuka kepada publik bahwa dia ingin pergi dan memenangkan trofi, tetapi Daniel Levy (bos Tottenham) memilih untuk tak melepasnya dan itu merupakan hak mereka karena dia masih terikat kontrak," kata Neville.
Tak hanya pada laga kontra Chelsea, Neville menilai Kane juga bermain buruk ketika Tottenham dibungkam Crystal Palace. Pada laga itu, Kane bahkan tak melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang Palace.
"Kami memiliki statistik pada laga kontra Crystal Palace di mana dia memainkan 90 menit pertamanya musim ini tanpa menyentuh bola di kotak penalti lawan atau tembakan tepat sasaran. Hal-hal kecil seperti itu mulai berdering sebelum pertandingan," kata Neville.
Neville bahkan memprediksi Kane akan semakin frustasi dengan performa Tottenham Hotspur musim ini. Pasalnya mereka disebut akan sulit untuk bersaing dengan Chelsea yang tampil sangat kuat musim ini. Apalagi Manchester United juga bangkit setelah kehadiran Cristiano Ronaldo.
"Alarm berbunyi di Tottenham dan sekarang akan ada pertanyaan lebih lanjut saat dia terlihat sedih menjelang akhir pertandingan. Dia bermain melawan tim yang sangat bagus dan dia telah menjadi bagian dari tim Tottenham yang mengalami situasi seperti ini selama beberapa tahun. Dia akan berpikir , 'Saya di sini lagi'. Dia akan berpikir, 'Saya tidak akan menantang gelar lagi di Tottenham dan saya bahkan tidak akan masuk empat besar'. Dia menginginkan lebih," kata Neville
"Dia ingin mereka menjadi penantang gelar dan Chelsea akan melakukan itu. Saya tidak melihat mereka tidak akan melakukannya. Tentu saja, Chelsea bisa mendapatkan cedera pemain tetapi saya melihat ke bangku cadangan, mereka tampaknya memiliki segalanya."
Pada bursa transfer musim panas lalu, Harry kane memang gencar dikabarkan akan hengkang ke Manchester City. Pep Guardiola membutuhkan Kane setelah mereka melepas Sergio Aguero pada akhir musim.
Akan tetapi Tottenham memasang mahar terlalu tinggi. Bos Tottenham Daniel Levy disebut mematok harga Kane tak kurang dari 150 juta pound sterling. Manchester City hanya sanggup mengajukan tawaran sebesar 100 juta pound sterling dan akhirnya transfer tersebut batal.
Tumpulnya performa Harry Kane itu memang diluar kebiasaan. Pasalnya dalam beberapa musim terakhir dia selalu tampil subur dan menjadi mesin gol bagi Tottenham Hotspur. Musim lalu, Kane bahkan sukses merebut gelar top skor Liga Inggris ketiganya dengan torehan 23 gol.
SKY SPORTS