"Sepak bola Inggris bermain sangat cepat, saya sedikit sulit beradaptasi," kata pemain 24 tahun itu pada Daily Star dan Daily Mail. "Saya juga tak terbiasa kena tendang (pemain belakang). Ketika pertama datang saya kaget karena wasit tidak meniup peluit ketika saya dilanggar. Sungguh tak bisa dipercaya."
Robinho yang digadang-gadangkan akan menjadi bintang besar di City of Manchester Stadium tak bisa berbuat banyak. Hingga pekan ke-17, The Citizen berada di peringkat 17 klasemen sementara dengan nilai 18 hasil lima kali menang, tiga kali seri, dan sembilan kali kalah.
Meski secara pribadi penampilan Robinho cukup lumayan dengan torehan sembilan gol. "Kami hanya kurang padu," kata Robinho mengomentari prestasi City. "Tim memiliki banyak pemain bagus, tapi kami harus memenangkan semua pertandingan menghadapi siapapun."
Robinho juga mengatakan atmosfir pertandingan di Liga Inggris lebih panas dibandingkan di La Liga Spanyol ketika memperkuat Real Madrid. Ia menyebut penonton di Inggris lebih menghormati pemain di lapangan. Ia juga berkomentar soal bahasa Inggrisnya.
"Saya masih belajar bahasa Inggris, saya semakin baik. Saya mengerti fans seperti saya mengerti musik hip-hop, tapi bicara bahasa Inggiris memang sulit," akunya.
Goal | Raju Febrian