TEMPO.CO, Jakarta - Harry Maguire menyumbang gol saat Timnas Inggris menang 5-0 atas Albania dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Wembley, Sabtu dinihari WIB, 13 November 2021. Selebrasinya setelah gol itu kemudian dikecam legenda Manchester United, Roy Keane.
Maguire mencetak gol pertama Inggris dalam laga itu. Golnya itu kemudian dilengkapi hat-trick Harry Kane dan gol Jordan Henderson.
Seusai mencetak gol itu Maguire melakukan selebrasi dengan berlari keluar lapangan. Ia kemudian meluncur dengan lututnya, serta menangkupkan tangannya di samping telinganya.
Roy Keane menyebut selebrasi itu "memalukan" mengingat penampilan pemain tersebut bersama Manchester United
"Ketika seorang pemain mencetak gol dan meletakkan tangannya di telinganya, dia seperti 'membungkam para kritikus'. Tapi saya pikir itu memalukan," kata Keane di ITV.
"Dia telah menjadi aib beberapa bulan terakhir di Man United. Dia pikir dia mencetak gol di sana dan dia akan membungkam kritiknya. Memalukan."
Maguire memang tampil kedodoran bersama MU di musim ini. Ia gagal mencetak gol dalam 10 laga Liga Inggris. Tampilannya itu banyak mengundang kritik dari suporter.
Posisinya sebagai kapten pun dilaporkan sempat dipertanyakan pemain lain ketika krisis internal MU mencuat ke permukaan.
Menanggapi kritikan Keane, Maguire bersikeras bahwa selebrasi yang dilakukannya bukan tentang membungkam kritik, atau ditujukan pada siapa pun.
"Selebrasi itu seperti lutut yang meluncur, itu wajar bagi saya," kata Maguire kepada Sky Sports News. "Rasanya luar biasa bisa mencetak gol untuk negara saya."
"Itu tidak ditujukan pada siapa pun, itu hanya datang secara alami untuk melakukan itu dan membuka skor untuk Inggris dan mendapatkan tiga poin penting."
Pelatih Inggris Gareth Southgate membela Maguire, yang absen pada jendela internasional bulan lalu karena cedera betis.
"Apakah dia penggemar Hulk Hogan? Saya tidak tahu untuk apa selebrasi itu," kata Southgate. "Dia pemain yang luar biasa, dua bulan lalu dia berada di tim Euro."
“Dia bergegas kembali karena dia adalah tipe pemain yang memiliki hati nurani yang besar untuk membantu klubnya. Anda mendapatkan banyak pemain yang bersembunyi di ruang perawatan ketika ada tekanan."
"Dia tidak melakukan itu dan saya sangat menghormati itu, tetapi Anda bisa pergi ke pertandingan dengan kondisi tidak sepenuhnya fit dan Anda dituntut untuk tetap tampil maksimal."
"Saya sudah mengobrol dengannya minggu ini, mengingatkannya betapa pentingnya dia bagi kami. Dia bisa beralih fokus dan memiliki beberapa hari di lapangan latihan yang mungkin membantu, dan penampilannya sangat bagus."
Timnas Inggris kini merajai Grup I. Mereka membutuhkan hasil seri untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 pada pertandingan terakhir malawan San Marino, pada 15 November.
MIRROR, THE SUN OMNISPORT
Baca: Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.