TEMPO.CO, Jakarta - Legenda sepak bola Brasil, Cafu, mengatakan bahwa pemain terbaik di dunia musim ini bukanlah Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, melainkan Neymar.
Pemilik nama lengkap Marcos Evangelista de Morais itu menilai rekan senegaranya itu tengah bermain bagus untuk Paris Saint-Germain (PSG).
"Pemain berusia 29 tahun itu akhrinya harus menjadi 'pemimpin' untuk mewujudkan potensi sejatinya," kata Cafu kepada Marca.
Selama ini perdebatan mengenai siapa pemain sepak bola terbaik di dunia terus berkutat pada dua megabintang, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Siapa yang harus dianggap sebagai GOAT, yang terhebat sepanjang masa, masih saja diperdebatkan.
Cafu yang telah mencatat 142 penampilan untuk Brasil, termasuk juara Piala Dunia, dua gelar Copa America, dan Liga Champions, mempunyai pendapat berbeda.
Mantan Pemain Timnas Brazil, Cafu. REUTERS/Paulo Whitaker
Mantan pemain AS Roma dan AC Milan, 51 tahun, itu berpendapat Neymar mempunyai keunggulan dibanding Messi dan Ronaldo.
"Neymar secara teknis lebih baik dari Messi dan Ronaldo, tetapi dia harus memikul tanggung jawab sebagai seorang pemimpin," kata Cafu.
"Seseorang harus mendedikasikan dirinya 100 persen untuk sepak bola."
"Saya tidak lebih baik daripada Neymar, tapi saya lebih baik dari bek kanan lainnya karena saya mendedikasikan diri untuk itu. Dia (Neymar) harus menjadi kapten."
Pendapatnya seperti ada benarnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan sepak bola Messi, pemenang enam kali Ballon d'Or dan Ronaldo dengan lima kali menyabet gelar itu, tidak diragukan lagi. Mereka juga telah memantapkan diri sebagai dua pemimpin besar pertandingan.
Penyerang PSG Lionel Messi dan Penyerang Manchester United Cristiano Ronaldo. REUTERS
Messi, 34 tahun, yang kini juga bermain untuk PSG, telah memenangkan 35 tarofi bersama Barcelona. Sebagai kapten Argentina, dia juga telah mempersembahkan Copa America 2021 setelah mengalahkan Neymar dan rekan-rekannya di timnas Brasil pada musim panas lalu.
Legenda Manchester United, Ronaldo, 36 tahun, juga meraih 27 trofi bersama Setan Merah, Real Madrid, dan Juventus. Sebagai kapten Portugal, dia menjadi juara Euro 2016.
Rekor 18 gelar yang diraih Neymar di level klub juga tidak terlalu buruk. Namun, dia hanya sampai runner-up Copa America di tingkat internasional. Selain itu, posisinya sebagai kapten Tim Samba berakhir pada 2019. Jadi, pendapat Cafu, bisa dilihat dalam dimensi yang berbeda.
FILZA RAHMA, THE SUN
Baca Juga: PSG Keberatan, Kenapa Pelatih Timnas Argentina Tetap Memainkan Lionel Messi?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
