TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, membuka peluang Liga 1 dihadiri penonton pada seri keempat dan kelima yang akan berlangsung di Bali awal Januari mendatang. Namun, keputusan akhir mengenai hal itu tergantung hasil uji coba kehadiran penonton di Liga 2.
PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memutuskan untuk menggelar uji coba menggelar pertandingan dengan dihadiri penonton pada penyelenggaraan babak delapan besar Liga 2 yang dimulai pada 15 Desember 2021 mendatang di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor dan Wibawa Mukti, Bekasi.
Nantinya, klub peserta Liga 2 akan diberi jatah masing-masing 100 penonton. Klub tersebut pun akan mengundang para suporter terpilih untuk hadir menyaksikan langsung di stadion.
“Kami akan melakukan uji coba pada pertandingan delapan besar Liga 2 di dua tempat, Pakansari dan Wibawa Mukti. Ini pun masih tahap uji coba. Sementara akan mengundang dulu dari klub, masing masing 100,” kata Iriawan pada jumpa pers virtual, Rabu, 8 Desember 2021.
Iriwan menjelaskan, jumlah penonton nantinya akan terus bertambah jika uji coba berjalan sukses. Selain itu, jika uji coba di Liga 2 lancar, Liga 1 juga akan dihadiri penonton.
“Kalau nanti uji coba ini bisa berjalan dengan lancar, sukses aman, Insyaallah akan diteruskan pada Liga 1 seri 4 dan 5 di Bali,” kata dia.
Ketua PSSI itu menuturkan bahwa sepak bola di Indonesia harus meniru perkembangan negara maju yang sukses menggelar pertandingan dengan penonton. Ia mengambil contoh Singapura yang sukses menggelar laga perdana Piala AFF 2020 dengan penonton.
“Karena kita tahu, kemarin kita liat Piala AFF di Singapura sudah ada penonton, dan lumayan banyak, maka perlu kita tiru mereka,” kata Mochamad Iriawan.
IRSYAN HASYIM
Baca Juga: Indonesia Vs Kamboja di Piala AFF, Elkan Baggott dan Egy Maulana Vikri Absen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu