TEMPO.CO, Jakarta - Skema 4-2-2-2 yang diterapkan Ralf Rangnick di Manchester United mendapatkan kecaman dari mantan pesepakbola Jamie Redknapp. Dia menilai skema tersebut sebagai biang kekalahan Setan Merah dari Wolverhampton Wanderers pada laga dini hari tadi.
Redknapp menilai skema Rangnick itu tak berjalan dengan baik di skuad United. Bahkan, mantan pemain Liverpool itu menilai United tak memiliki identitas permainan yang jelas di bawah asuhan si manajer.
Rangnick, menurut Redknapp, bahkan tampak kebingungan ketika skema permainannya tak berjalan pada babak pertama. Rangnick disebut seperti sedang mengarang sebuah sistem permainan dengan perubahan yang dia lakukan di lapangan.
"Kita berbicara soal dampak seorang manajer dalam permainan dan dia (Ralf Rangnick) datang dengan sistem 4-2-2-2 nya yang terkenal. Itu tak bekerja dengan baik," kata Redknapp dalam wawancara dengan Sky Sports usai pertandingan.
"Ketika anda masuk ke dalam sebuah klub, anda harus memiliki pemain yang tepat, terlepas dari sistem seperti apa yang ingin anda mainkan. Kemudian dia menggunakan tiga pemain di belakang, dia kemudian memainkan 4-4-2 dan pada akhirnya, saya berpikir dia sedang mengarang sistem. Tak ada identitas bagaimana mereka mencoba bermain."
Redknapp bahkan berpendapat bahwa penampilan Manchester United dini hari tadi lebih buruk dari yang ditunjukkan mereka saat dibungkam Watford 4-1 dan menyebabkan dipecatnya Ole Gunnar Solskjaer. Dia menilai Cristiano Ronaldo cs kehilangan kontrol di lini tengah dan membandingkannya dengan rival sekota mereka, Manchester City.
"Performa melawan Watford sangat buruk bagi Manchester United dan saya yakin suporter mereka hari ini berpikir,'Setidaknya kita akan melihat harapan ke depannya,' tetapi itu tak terjadi hari ini. Mereka tak pernah mengontrol pertandingan," kata dia.
"Ketika anda melihat Manchester City dan tim terbaik lainnya, mereka mengontrol lini tengah. United tak pernah mengontrol lini tengah hari ini. Tak pernah mereka mengumpan satu sama lainnya, mereka tak memiliki kemampuan untuk langsung menggebrak pertandingan, untuk memberikan rasa percaya diri."
Redknapp pun menilai United tak akan mampu bersaing dengan tim-tim besar seperti Manchester City, Liverpool dan Chelsea jika terus seperti ini. Hal penting yang harus dilakukan United, menurut Redknapp, adalah menemukan manajer tetap yang memiliki proyek jangka panjang.
"Perubahan tak terjadi dalam satu dua hari. Perubahan membutuhkan waktu yang tak bisa diprediksikan. Jika Rangnick adalah proyek jangka panjang mereka, maka mereka harus memberikan dia waktu tetapi anda harus memiliki ide soal apa yang akan anda lakukan," kata dia.
"Liverpool butuh 30 tahun untuk menemukan Jurgen Klopp. United harus menemukan Klopp mereka sendiri. Saya melihat para pemain bermain terlalu individual. Anda tak bisa berpikir seperti itu dalam pertandingan ini. Alasan kenapa Manchester City menjadi tim terbaik adalah karena mereka bekerja lebih keras dari tim lainnya. Saat ini, United terlalu sering menunjukkan performa seperti ini."
Manchester United menunjuk Ralf Rangnick sebagai manajer sementara untuk menggantikan Michael Carrick pada awal Desember lalu. Manajer asal Jerman itu memang dikenal dengan skema permainan 4-2-2-2 yang dinilai tak umum dalam dunia sepak bola.
Skema tersebut sempat mendapatkan pujian setelah Rangnick menjalani debut dengan cukup baik setelah membawa Cristiano Ronaldo cs meraih kemenangan 1-0 dari Crystal Palace.
Meskipun demikian, penampilan skuad Setan Merah juga kerap mendapatkan kritikan, seperti saat mereka hanya bermain imbang 1-1 dengan Young Boys pada laga terakhir babak penyisihan grup Liga Champions, juga saat menghadapi Newcastle United akhir Desember lalu.
Kekalahan 0-1 dari Wolverhampton Wanderers pada laga Liga Inggris dini hari tadi merupakan kekalahan perdana Manchester United di bawah asuhan Ralf Rangnick. Kekalahan itu membuat United tertahan di posisi ketujuh klasemen sementara.
DAILY MAIL
Baca: Anthony Martial Berpotensi Pindah dari Manchester United ke Barcelona