TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Cristiano Ronaldo disebut membuat ruang ganti Manchester United menjadi tak harmonis. Bak seorang virus, Ronaldo menularkan masalah sama seperti yang pernah dialami Juventus musim lalu.
Media Inggris The Athletic menyatakan bahwa hubungan Ronaldo dengan rekan-rekan setimnya tampaknya tidak terlalu baik. Dia disebut kerap menjaga jarak dengan para pemain muda United. Penyerang Edinson Cavani bahkan dinilai lebih mampu menyatukan tim itu sebagai pemain senior.
Menurut laporan itu, kejadian yang hampir serupa terjadi ketika Ronaldo masih membela Juventus.
"Beberapa pemain muda United merasa Ronaldo sulit didekati, dengan sumber yang menyatakan Cavani, bahkan dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, adalah sosok yang lebih menyatukan," tulis The Athletic.
"Selama periodenya di Juventus, pengamat merasa bahwa pemain seperti Paulo Dybala tak memiliki peran di hadapan Ronaldo."
Tak hanya dengan para pemain lainnya, saat pertandingan kontra Brentford pekan lalu Ronaldo juga tampak membuka masalah dengan Manajer Sementara United, Ralf Rangnick. Si pemain tampak kesal ketika Rangnick menariknya keluar dan memasukkan Marcus Rashford.
Ronaldo disebut sempat membanting jaketnya ke kursi dan berdebat dengan Rangnick soal keputusannya itu.
Kehadiran Cristiano Ronaldo bisa dianggap sebagai virus yang menularkan penyakit disharmonisasi ruang ganti. Pada Mei tahun lalu, media Italia La Gazzetta dello Sport menulis bahwa si pemain membuat situasi ruang ganti Juventus tak nyaman.
Hubungan dengan rekan satu timnya memburuk selama bulan-bulan terakhirnya di sana. Sejumlah pemain Juventus merasa klub memberi pemain dengan julukan CR7 itu memiliki terlalu banyak kebebasan.
Dua pemain senior Juventus, Leonardo Bonucci dan Gianluigi Buffon, akhirnya buka suara setelah Ronaldo hengkang ke United. Mereka menilai kehadiran Ronaldo tak hanya memberikan efek positif, tetapi juga menimbulkan efek negatif.
Bonucci misalnya, menilai para pemain Juventus tampak terlalu yakin bahwa dengan kehadiran Ronaldo mereka pasti bisa meraih kemenangan.
"Kami mulai gagal dalam pekerjaan sehari-hari kami, kerendahan hati, pengorbanan, keinginan untuk berada di sana untuk rekan setim Anda hari demi hari.Selama beberapa tahun terakhir, saya pikir Anda bisa melihatnya," ujar Bonucci September lalu.
Buffon pun berpendapat sama. Dia menilai Juventus justru mengalami kemunduran setelah kehadiran Ronaldo pada awal musim 2018-2019. Menurut dia, jika sebelumnya mereka bisa meraih kemenangan dengan kekompakan, setelah Ronaldo hadir mereka justru terlalu bertumpu kepada satu orang saja.
"Kami kalah dengan Ronaldo," kata penjaga gawang veteran itu.
Kehadiran Cristiano Ronaldo di Manchester United sendiri masih belum terlalu terasa. Sejauh ini, dia baru mencetak delapan gol dari 20 laga di Liga Inggris.
Ronaldo pun kerap tak berdaya ketika United harus menghadapi tim-tim kuat seperti saat dikalahkan Liverpool 0-5, tumbang dari Manchester City 0-2 atau pun hanya bermain imbang 1-1 dengan Chelsea.
Pada laga malam nanti, saat Manchester United menjamu West Ham di Liga Inggris, Cristiano Ronaldo diragukan akan tampil sejak awal. Manajer Ralf Rangnick sempat memberikan ultimatum kepada si pemain pada konferensi pers menjelang laga. Dia menyebutkan bahwa kepentingan tim berada di atas segalanya.
Baca: Manchester United Vs West Ham: Cristiano Ronaldo Masuk, Belum Tentu Main