TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Chelsea Thomas Tuchel dan para pemainnya bangkit dari hari yang penuh gejolak dengan kemenangan di Piala FA pada hari Rabu, 2 Maret 2022. The Blues meraih kemenangan 3-2 atas Luton Town setelah pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich, mengumumkan penjualan klub asal London tersebut.
Abramovich tidak hanya mengubah Chelsea menjadi mesin peraih trofi selama 19 tahun kepemilikan. Ia juga berhasil mengubah lanskap sepak bola Inggris. Namun, serangan militer Rusia ke Ukraina sejak Kamis pekan lalu, membuat Abramovich tak luput dari target sanksi pemerintah Inggris.
Abramovich mengumumkan penjualan klub tersebut sebelum kickoff di Luton. Ia mengaku menjual klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut demi kepentingan terbaik The Blues. Penggemar Chelsea yang hadir menyerukan nama Abramovich di Kenilworth Road dan menyanyikan lagu baru mereka, "We've Won it All."
Para penggemar Luton menanggapinya dengan menyanyikan, "You Bought it All." Lagu ini dianggap menjadi sebuah referensi tentang pinjaman Abramovich yang dilaporkan mencapai 1,5 miliar poundsterling atau setara Rp 28.8 triliun. Duit tersebut memungkinkan Chelsea mendapatkan talenta terbaik dunia dan mendapatkan setiap trofi yang mungkin.
Pemain Chelsea, Saul Niguezi dijegal pemain Luton Town dalam Piala FA di Kenilworth Road, Luton, Inggris, 2 Maret 2022. REUTERS/Matthew Childs
Menghadapi tekanan tersebut, Tuchel memilih fokus pada pekerjaannya memenangkan pertandingan untuk tim ang telah memenangkan lima gelar Liga Premier dan dua Liga Champions di era Abramovich. “Jika saya ingin menjawab, saya tidak tahu persis apa artinya semua itu dalam jangka pendek bagi kami sebagai tim, staf, dan pemain,” kata Tuchel.
“Mudah-mudahan tidak terlalu banyak yang berubah. Tapi ya, ini adalah situasi besar dan para pemain dapat memahaminya. Jadi akan ada banyak laporan tentang klub, tetapi kami mencoba melakukan apa yang kami lakukan untuk menghilangkan kebisingan dan tetap fokus. Itu tidak selalu mudah," kata pelatih asal Jerman tersebut.
Spekulasi tersebar luas tentang apa yang terjadi selanjutnya di Chelsea. Konglomerat bisnis Swiss Hansjoerg Wyss dikutip oleh surat kabar Blick mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk membeli klub.
"Ini adalah berita besar dan akan menjadi perubahan besar, tetapi saya juga tidak pernah takut akan perubahan dan saya akan fokus pada apa yang dapat saya lakukan. Saya tidak khawatir. Saya merasa istimewa dan berada di tempat yang bagus," ujar Tuchel.
Pelatih kesebelas Chelsea di era Abramovich itu meneruskan, "Saya bukan orang yang khawatir tentang hal-hal yang tidak dapat saya pegang. Ini adalah berita besar dan perubahan besar, tetapi saya tidak takut dengan perubahan."
Tuchel pun memilih tidak ambil pusing soal sikap para pemainnya di tengah gejolak Chelsea dan Roman Abramovich. "Saya rasa saya tidak perlu membicarakannya. Saya tidak tahu sebanyak mungkin yang Anda pikirkan. Saya bukan CEO atau anggota dewan. Saya sangat yakin klub akan berbicara kepada kami dan para pemain dan itu juga perlu. Saya tidak bisa mengklarifikasi situasinya."
REUTERS
Baca juga : Taipan Asal Swiss Menimbang Tawaran Roman Abramovich untuk Membeli Chelsea