TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Liverpool dan Real Madrid bertemu lagai di final Liga Champions, akhir pekan ini, kenangan akan terarah pada final 2017/2018. Kala itu kedua tim bertemu pada partai puncak di NSC Olimpyskiy, Kiev, Ukraina, 26 Mei 2018.
Itu pertemuan final kedua bagi kedua tim. Sekira 37 tahun sebelumnya, Liverpool berjaya mengalahkan Real Madrid untuk trofi Piala Champions (menjadi Liga Champions sejak 1992-93) ketiga mereka dalam kurun waktu lima tahun.
Di Kiev kejayaan itu menjadi milik Real Madrid, yang berhasil memetik kemenangan meyakinkan 3-1 atas Liverpool.
Kecuali gol Karim Benzema memanfaatkan bola muntah sundulan Cristiano Ronaldo yang dianulir karena offside dan aksi gemilang Keylor Navas menyelamatkan gawang Real Madrid dari tembakan mendatar Trent Alexander-Arnold, babak pertama final lebih banyak diwarnai kekhawatiran kedua tim karena cedera.
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, mengalami bahu setelah berebut bola dengan bek Real Madrid, Sergio Ramos, saat pertandingan Final Liga Champions di stadion NSC Olympic, Kiev, 27 Mei 2018. (metro.co.uk)
Salah lebih dulu meninggalkan lapangan pada menit ke-31 karena cedera lengan, diikuti bek Real Madrid Dani Carvajal yang mengalami masalah hamstring enam menit berselang jadi sorotan babak pertama yang berakhir dengan skor kacamata.
Tembakan Isco yang berakhir membentur mistar gawang Liverpool mengawali peluang di babak kedua, tapi momentum tampak mengarah ke kubu Real Madrid sebab pada menit ke-51 mereka sukses membuka keunggulan buah insiden memalukan yang melibatkan kiper Loris Karius.
Kiper asal Jerman itu secara gegabah terburu-buru melempar bola yang kemudian mengenai kaki kanan Benzema di hadapannya, sebelum si kulit bundar bersarang ke dalam gawang Liverpool.
Keunggulan itu tak bertahan lama sebab empat menit kemudian Sadio Mane dengan cermat menyontek bola sundulan Dejan Lovren dalam situasi sepak pojok demi menyamakan kedudukan 1-1.
Masuknya Gareth Bale pada menit ke-61 menggantikan Isco menjadi adegan krusial lain final ini, sebab dua menit merumput bintang asal Wales itu mencetak gol spektakuler saat menyambut umpan silang Marcelo dengan tendangan salto yang bersarang ke pojok kanan gawang Liverpool merestorasi keunggulan Real Madrid.
Upaya Liverpool membalas berakhir dengan bola tembakan Mane membentur tiang gawang padahal sudah tak terjangkau Navas, sebaliknya peluang Ronaldo digagalkan oleh jegalan tepat waktu Andy Robertson.
Mental para pemain Liverpool dihempaskan ke bumi tujuh menit sebelum bubaran normal, ketika tembakan jarak jauh Bale gagal diantisipasi oleh Karius yang membuat bola tergelincir dari tangkapannya dan berakhir masuk ke gawang menjadi gol ketiga pengunci kemenangan Real Madrid.
Yang pahit dan yang manis adalah bagian mutlak dari sebuah final, apalagi kompetisi sekelas Liga Champions. Dan Kiev 2018 sudah memiliki kisah pahit manis itu, sesuatu yang patut dinantikan dari pertemuan ketiga Real Madrid dan Liverpool nanti.
Stade de France, Prancis, 28 Mei 2022 nanti jelas akan jadi panggung yang berakhir pahit sekaligus manis. Entah siapa yang mendapat manis dan siapa beroleh pahit nantinya.
Selanjutnya: Pijakan Kebangkitan Liverpool