TEMPO.CO, Jakarta - Masa depan Neymar Jr di Paris Saint-Germain (PSG) dikabarkan sedang tidak baik-baik saja. Bintang asal Brasil tersebut dilaporkan masuk ke dalam daftar jual Les Parisiens pada bursa transfer musim panas ini.
Penunjukkan Direktur Olahraga baru PSG menjadi salah satu alasan raksasa asal Prancis itu akan melepas Neymar dalam waktu dekat. Namun, dengan kualitasnya yang belum menurun, tak butuh waktu lama bagi bekas pemain FC Barcelona itu kebanjiran peminat.
Dilansir dari Sport, Juventus sedang mempertimbangkan untuk merekrutnya, menyusul permintaan pelatih Massimiliano Allegri untuk meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan. Kedatangan Neymar bisa berdampak positif dan negatif untuk Si Nyonya Tua.
Pertama, Juventus akan mendapatkan penyerang timnas Brasil itu dengan harga yang cukup murah. Transfer sang pemain dari Barcelona ke PSG pada 2017 lalu menghabiskan uang hingga 222 juta euro. Namun, kini La Vecchia Signora cuma perlu meggeluarkan dana sekutar 75 juta euro atau Rp 1,16 triliun. Harganya bisa lebih murah tergantung negosiasi PSG dan Juventus.
Keuntungan kedua, Allegri memiliki pengganti Paulo Dybala yang sudah memutuskan untuk hengkang dari Turin. Kehadiran Neymar bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan pemain asal Argentina tersebut.
Akan tetapi, kendala utamanya adalah soal gajinya yang mencapai 43 juta euro per tahun. Selain itu, banyak pendapat yang menyebut jika Neymar terlalu mahal. Dia sudah berusia 30 tahun dan musim lalu, Neymar hanya mencetak 13 gol dan enam assist di Ligue 1.
Juventus bisa melihat keberhasilan Manchester City yang mendapatkan pemain sekelas Erling Haaland dengan harga 60 juta euro saja. Padahal, ia berhasil mengemas 22 gol dan 7 assist musim lalu.
Sinyal keluarnya Neymar dari PSG muncul setelah Presiden Nasser Al-Khelaifi mengungkap kemungkinan perubahan tim untuk musim depan. Setelah memperbaharui kontrak Kylian Mbappe, ia meniai klub sedang mencari perubahan identitas yang tidak lagi cocok untuk Neymar.
“Kami ingin pemain muda, berbakat, berkomitmen dengan mentalitas pemenang, orang-orang yang ingin mati demi lambang klub ini,” kata Nasser Al-Khelaifi dalam wawancara bersama Marca. "Kami ingin menjadi lebih kuat secara kolektif, bermain sebagai tim dan klub berada di atas segalanya."
Al-Khelaifi tidak membenarkan atau membantah kemungkinan kepergian Neymar dari PSG. “Kami tidak bisa membicarakannya di media, beberapa akan datang dan beberapa akan pergi, tetapi ini adalah negosiasi pribadi,” kata dia.