TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Paris Saint-Germain, Neymar, tidak terima setelah disebut sebagai pemain yang tidak disiplin. Pernyataan tersebut bahkan dilontarkan oleh Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi.
Situasi tersebut membuat hubungan Neymar dengan klub menjadi memanas lagi. Neymar dikabarkan geram dan menantang agar klub asal Paris tersebut menjual dirinya.
Kejadian bermula pada pekan lalu saat Nasser Al-Khelaifi melontarkan pernyataan dalam wawancara dengan Le Parisien. "Jika saja ada kedisiplinan sejak datangnya Neymar, tidak akan seperti ini," kata Nasser Al-Khelaifi, seperti yang dikutip as.com.
Dalam wawancara itu, miliarder asal Qatar tersebut menyatakan bahwa tim harus berubah, harus lebih keras lagi berusaha. Pernyataan itulah yang membuat kubu Neymar terkejut. Karena itu pula, Neymar kini membuka kemungkinan untuk pergi meninggalkan Paris Saint-Germain.
Sebenarnya, Neymar sudah memberikan tanda bahwa dirinya ingin terus bertahan di PSG dan dia akan menghadapi tantangan baru bersama Lionel Messi dan kawan-kawan. Namun, pesan atau pernyataan Nassar Al-Khelaifi tersebut dikabarkan telah menyulut kemarahan Neymar.
Kini, Neymar membuka kemungkinan untuk pergi meninggalkan Paris Saint-Germain meski tentu rencana tersebut tidak akan mudah. Neymar masih memiliki kontrak hingga 2027 dan dari aspek gaji tentu akan sangat sulit menemukan klub yang mau membawanya.
Sejak kepindahan dari Barcelona, Neymar kerap bersitegang dengan internal klub. Terakhir, ia dikabarkan sempat adu mulut dengan kiper Gianluigi Donnarumma usai PSG disingkirkan Real Madrid di ajang Liga Champions.
Pada musim lalu, pemain asal Brasil itu bermain tidak terlalu mencolok. Neymar sudah bermain 22 kali di Liga Prancis dan mengemas 13 gol dan 6 assist. Sedangkan di Liga Champions pemain berusia 30 tahun ini tampil 6 kali dan belum pernah mencetak gol, hanya menyumbangkan 2 assist.
Baca: PSG Hilang Kesabaran dengan Neymar, Disebut Bakal Dijual