TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, angkat bicara soal kepindahan calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat, dari Swansea City ke Johor Darul Takzim.
Klub Malaysia itu mengumumkan bergabungnya Jordi Amat sebagai rekrutan baru pada Rabu, 29 Juni 2022. Keputusan pemain keturunan Indonesia dan Spanyol itu pun menuai beragam opini.
Bahkan, beredar gerakan dari netizen Indonesia untuk menghentikan proses naturalisasi Jordi Amat yang kini masih berjalan.
"Di perpindahan Jordi Amat itu murni perpindahan warga negara. Bagaiama ia mengubah kepribadian dia saya pikir tergantung," kata Indra Sjafri, Kamis, 30 Juni 2022.
"Walaupun Jordi bermain di Malaysia, bukan berarti menurunkan kualitasnya. Saya memahami apa yang disampaikan masyarakat."
"Apalagi ini bermain di JDT dan klubnya ada di Malaysia dan ini bisa menjadi dampak psikologis."
"Sekarang ada yang pro dan kontra. Bagaimana sikap resmi PSSI, mungkin dalam beberapa hari ke depan akan disampaikan," kata Indra.
Jordi Amat, 30 tahun, memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu semula diproyeksi untuk memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-15 Juni 2022, bersama Sandy Walsh dan Shayne Pattynama. Namun, rencana itu tidak berjalan karena proses naturalisasinya belum rampung.
Terkait dengan adanya gerakan untuk menghentikan proses naturalisasi Jordi Amat, Indra Sjafri selaku Direktur Teknik PSSI, telah berbicara dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Dalam waktu dekat, pengumuman resmi terkait langkah PSSI mengenai hal itu.
Baca Juga: Jordi Amat ke Johor Darul Takzim, PSSI dan Shin Tae-yong Segera Ambil Sikap