TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi Liga Inggris akan segera bergulir kurang dari dua pekan lagi. Salah satu tim besar, Chelsea, nampaknya masih harus banyak berbenah sebelum menghadapi laga perdana melawan Everton pada 6 Agustus 2022.
The Blues menjalani laga tur pramusim dengan catatan yang kurang menawan. Skuad asuhan Thomas Tuchel ini hanya meraih sekali menang dan dua kali kalah dari tiga uji coba. Kekalahan paling pahit ialah saat dihancurkan Arsenal dengan empat gol tanpa balas di Florida akhir pekan lalu.
Padahal dari sisi materi pemain, klub yang dipimpin oleh Todd Boehly ini punya kualitas yang tak kalah. Memang terlalu dini jika menilai penampilan Chelsea selama tur pramusim. Namun, setidaknya masih ada persoalan lawas yang nampaknya belum terselesaikan, yakni ketajaman lini depan.
Mengutip Sky Sports, Thomas Tuchel mengatakan skuadnya layak kalah dari Arsenal. "Bagian yang mengkhawatirkan ialah komitmen, fisik, dan mental. Untuk laga ini Arsenal jauh lebih tinggi dari kami," ujar manajer asal Jerman ini.
Berikut ini catatan singkat ihwal pekerjaan rumah Chelsea yang harus dirampungkan sebelum kompetisi Liga Inggris bergulir:
Peran Conor Gallagher
Pemain Timnas Inggris U-21 ini nampaknya belum mendapatkan posisi yang pas di skuad Tuchel. Musim lalu Conor tampil mengesankan sebagai pinjaman di Crystal Palace. Ia berperan sebagai pemain nomor 8 atau 10 untuk Palace.
Namun, Conor disebut bukan tipe pemain tengah yang terbiasa bermain ke dalam dan memberikan backpass. Sebaliknya, gelandang muda ini justru tampak lihai dalam transisi serangan Palace. Dia rajin membongkar pertahanan lawan, bahkan hingga ke area penalti.
Pada bursa transfer ini, dikabarkan banyak klub yang ingin memboyong Gallagher dari Chelsea, baik sebagai pinjaman maupun permanen. Namun sang pemain sendiri memastikan ingin bertahan dan merebut tempat di tim utama.
Ada kemungkinan Tuchel menemukan cara untuk memaksimalkan peran Conor.
Menarik disimak, apakah Gallagher akan berkembang pesat atau justru melempem di Chelsea musim ini?
Lini pertahanan rentan
Kepergian bek Antonio Rudiger ke Real Madrid nampaknya meninggalkan lubang besar di lini pertahanan the Blues. Bek 29 tahun ini telah menjadi salah satu pemain paling penting dan efektif di Chelsea.
Thomas Tuchel memang bergerak cepat dengan mendatangkan pemain internasional Senegal, Kalidou Koulibaly dari Napoli. Dari segi kemampuan, sosok Koulibaly tak perlu diragukan lagi. Dia bisa bermain sebagai bek kanan atau kiri.
Selain itu kepemimpinan, pengalaman, serta pemahamannya soal pertandingan akan menjadi tambahan besar untuk lini belakang the Blues musim ini. Namun, masih ada beberapa pertanyaan dan masalah seputar pertahanan Chelsea.
Tidak ada yang meragukan kemampuan dan kecerdasan Thiago Silva, tapi pemain internasional Brasil ini akan berusia 38 tahun musim ini. Kondisi itu membuat banyak pihak mempertanyakan apakah Silva bisa tampil optimal di liga yang cenderung keras dan cepat.
Sejauh ini kita bisa melihat Tuchel mencoba kedua sistem dan tampaknya ada beberapa keraguan dari Tuchel terkait pola mana yang akan digunakannya di musim 2022-2023.
Sementara Koulibaly dan Silva sama-sama memiliki jam terbang tinggi, bek belia Trevoh Chalobah masih dipertanyakan karena belum cukup konsisten. Opsi lain bisa memaksimalkan dukungan dari dua gelandang sebelum terjadinya serangan ke lini pertahanan.
Jorginho dan Gallagher punya kekuatan yang tak perlu diragukan, tapi kesadaran pertahanan mereka masih kurang. Arsenal, contohnya, menciptakan sejumlah ancaman melalui lini tengah yang bermain kurang efektif.
Lini depan masih tumpul
Kehilangan Romelu Lukaku jelas bakal menambah pekerjaan rumah bagi Chelsea. Sejauh ini belum ada penggantinya, kendati mereka mendatangkan Raheem Sterling. Nampaknya, Chelsea kembali akan mengandalkan Kai Havertz akan mengambil peran sebagai striker untuk musim 2022-2023.
Havertz memang pemain berpengalaman, tapi dia penyerang yang sangat berbeda dibandingkan Lukaku dan dia lebih cenderung berperan sebagai penghubung permainan, bukan sebagai ujung tombak di lini depan.
Kai Havertz lebih nyaman jika dibiarkan banyak bergerak di garis ketiga dan perekrutan Raheem Sterling dari Manchester City bisa jadi untuk mengangkat beban pemain Jerman itu untuk mencetak banyak gol musim ini.
Dengan tambahan Sterling untuk bergabung dengan Mason Mount, Christian Pulisic, atau bahkan Timo Werner, bisa dilihat bahwa Chelsea sebenarnya memiliki banyak penyerang berbakat. Mereka adalah pemain yang suka memulai permainan dengan melebar, sebelum kemudian melakukan penyelesaian akhir.
Chelsea bisa dibilang belum menemukan racikan yang pas untuk lini depan mereka. Dari tiga duel pramusim, tim London barat tersebut hanya membukukan tiga gol dan kemasukan enam kali.