TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas U-16 Indonesia bersama staf punya berbagai cara untuk membangun kekompakan dan mental para pemain yang sedang tampil di Piala AFF U-16 2022. Salah satu yang menjadi perhatian ialah penerapan disiplin kepada Arkhan Kaka dan kawan-kawan.
Mengutip situs PSSI, Bima Sakti menerapkan disiplin yang ketat terhadap penggunaan telepon seluler. “Seperti penggunaan telepon seluler kami batasi. Selain itu juga menjaga disiplin mereka dengan ibadah bersama-sama. Kemudian untuk yang nonmuslim, setiap hari minggu kami memberi kesempatan ke gereja, kami siapkan kendaraan,” ujar Bima Sakti.
Sementara untuk I Komang Ananta Krisna Putra, ofisial tim juga memberikan fasilitas kendaraan agar bisa beribadah di pura. "Terpenting adalah itu, ibadah mereka. Kami juga edukasi ke pemain untuk jangan cepat puas, jangan sombong,” tutur mantan gelandang Timnas Indonesia era 1990-an ini.
Bima menjelaskan para ofisial tidak hanya berperan meningkatkan teknik para pemain di lapangan Menurut dia, pelatih dan staf juga punya peran sebagai orang tua.
“Kami sebagai tim pelatih dan ofisial sudah mengedukasi mereka, memberi ilmu kepada mereka, memosisikan diri kami sebagai orang tua, kakak, atau teman bagi mereka. Bukan hanya ilmu bola saja, tapi di luar lapangan itu sangat penting agar mereka bisa belajar,” tutur Bima.
Ada kegiatan unik yang dilakukan oleh tim pelatih kepada para pemain Timnas U-16 Indonesia. Kegiatan itu ialah membawa jersey Alfin Lestaluhu dan menempatkan foto-foto orang tua pemain di ruang ganti.
Bima menjelaskan ada banyak kenangan yang ditinggalkan Alfin. Satu yang paling diingatnya ialah saat Alfin berani mengambil tendangan penalti kala laga melawan Vietnam. Meski ia gagal mencetak gol dari titik penalti, tapi Bima tetap mengapresiasinya.
“Begitu tidak gol dia langsung datang ke saya lagi terus minta maaf. Saya bilang tidak usah, kamu hebat. Saya salut dengan keberaniannya, anak umur segitu punya mental dan keberanian yang saya sulit bisa katakan dengan kata-kata,” ujar Bima.
Ihwal memasang foto orang tua di ruang ganti, Bima berharap para pemain tidak melupakan jasa mereka. Ia menilai di usia rata-rata 16 tahun, emosi dan mental pemain masih labil.
Bahkan, para pemain masih suka mengingat orang tua mereka. Akhirnya tim pelatih memutuskan untuk menaruh foto para orang tua pemain di ruang ganti. “Agar mereka bisa terus mengingat kedua orang yang telah melahirkan dan membesarkan mereka selama ini, serta berdoa untuk kedua orang tuanya,” kata Bima.
Tim U-16 Indonesia keluar sebagai juara Grup A turnamen Piala AFF U-16 2022 setelah mengalahkan Vietnam 2-1. Sebelumnya, mereka mengalahkan Filipina dengan skor 2-0. Sedangkan Singapura kalah telak dengan skor 9-0.
Memasuki fase semifinal, Bima meminta para pemain harus tetap fokus. Dia tak ingin para pemain Timnas Indonesia terlalu terbawa dengan euforia kemenangan.
Baca: PSSI Berkantor di Sleman Selama Piala AFF U-16 2022, Ini Program untuk Timnas U-16