TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah melihat seorang penyandang disabilitas bermain bola? Perlu diketahui bahwa olahraga tersebut termasuk dalam sepak bola amputasi. Hal ini ditujukan bagi seseorang yang mengalami kehilangan anggota badan agar bisa berpartisipasi dalam olahraga sepak bola, baik di tingkat akar rumput dan elit.
Kian hari sepak bola amputasi berjalan semakin populer di kalangan pemain yang diamputasi. Terlihat dari peningkatan jumlah yang terlibat dalam sesi arus utama dan lokal, sebagai entri tingkat rendah ke dalam permainan. Selain itu, cocok juga untuk pemain dari segala usia yang ingin memainkan format permainan yang tidak terlalu intens.
Namun, tentu menjadi pertanyaan tersendiri bagi seseorang yang belum mengenal olahraga ini, yaitu bagaimana cara bermain dan aturan pada sepak bola amputasi? Apakah sama dengan sepak bola yang dimainkan pada umumnya?
Melansir parafootbali.com, kompetisi permainan ini dimainkan oleh tujuh orang pemain di setiap klubnya. Nantinya setiap klub berhak memainkan enam pemain outfield yang mungkin memiliki dua tangan tetapi hanya satu kaki. Lalu memainkan satu penjaga gawang yang memiliki dua kaki tetapi hanya memiliki satu tangan.
Dikutip dari irwinmitchell.com, bahwa aturannya sendiri sangat mirip dengan sepak bola pada umumnya, yakni dengan mengungguli skor lawan permainan. Selain itu, merayakan gol yang dicetak juga diperbolehkan dalam cabang olahraga ini.
Mereka akan bermain di dalam lapangan seluas maksimal 70 meter x 60 meter. Dengan tinggi gawang maksimal 2,2 meter, lebar gawang maksimal 5 meter, dan kedalaman gawang maksimal 1 meter.
Secara lebih lengkap, terdapat hukum aturan permainan yang perlu diadopsi dalam dalam bermain sepak bola amputasi berdasarkan data dari thefa.com. Simak beragam aturannya berikut:
- Tujuh pemain di setiap tim dengan pergantian tak terbatas.
- Secara internasional, pemain outfield bermain tanpa prostesis pada kruk pergelangan tangan aluminium, namun penggunaan prostesis diizinkan di dalam negeri di tingkat akar rumput.
- Permainan terbagi menjadi dua babak dengan durasi 25 menit.
- Tidak ada
- Penjaga gawang tidak diperbolehkan keluar dari kotak pinalti.
- Pemain tidak diperbolehkan memukul bola atau pemain lain dengan kruknya. Pelanggaran akan menghasilkan keputusan handball yang dibuat terhadap pemain dengan lawan menerima tendangan bebas langsung.
- Tekel geser tidak diperbolehkan.
- Pemain menendang bola ke dalam permainan alih-alih melempar.
- Pemain tidak diperbolehkan menyentuh bola dengan sisa anggota tubuh mereka.
- Penjaga gawang tidak diperbolehkan untuk menyelamatkan bola dengan sisa anggota tubuhnya, penalti diberikan jika aturan ini dilanggar.
Demikianlah aturan permainan sepak bola amputasi yang perlu dipahami sebelum bermain atua menonton sepak bola amputasi. Setiap aturan harus ditaati oleh seluruh pemainnya.
FATHUR RACHMAN
Baca juga: Lawan Argentina, Inggris, dan AS di Piala Dunia Amputasi 2022, Ini Kata Kapten Timnas Indonesia