TEMPO.CO, Jakarta - Gareth Southgate memiliki pekerjaan rumah yang harus segera diatasi sebelum Piala Dunia 2022 bergulir. Masalah itu muncul menyusul hasil buruk di ajang UEFA Nations League 2022. Kalah 0-1 dari Italia di Stadion San Siro, Milan, Sabtu dinihari, 24 September 2022, The Three Lions harus terdegradasi ke UEFA Nations League B.
Rentetan hasil buruk tanpa satu pun kemenangan menimbulkan keraguan apakah timnas Inggris mampu melaju jauh di Piala DUnia 2022. Southgate hanya punya satu kesempatan membentuk kembali timnya saat menghadapi Jerman di laga terakhir di Stadion Wembley pada Senin, 26 September 2022.
Southgate harus menganalisis kelemahan dan kekuatan tim untuk, setidaknya, menyamai rekor sebagai semifinalis Piala Dunia 2018. Pemilihan pemain, pola atau skema, serta performa pasukannya adalah sejumlah aspek yang perlu Southgate benahi untuk berlaga di Qatar.
Ironisnya, sejumlah pemain andalannya saat ini justru tidak dalam performa terbaik di klubnya masing-masing. Berikut lima hal yang harus menjadi perhatian Gareth Southgate dari timnas Inggris untuk menatap Piala Dunia 2022:
1. Menurunnya performa pemain di klub
Gareth Southgate dalam dilema. Jika dia memilih memanggil pemain untuk Piala Dunia berdasarkan reputasi atau nama besar ketimbang performanya, itu akan berisiko. Sebagai pelatih timnas Inggris, tentu saja dia memiliki hak penuh untuk memilih pemain. Namun, ada sejumlah pemain yang secara individu justru tengah menurun performanya di level klub.
Di posisi bek kiri contohnya. Luke Shaw saat ini kehilangan tempat di lini pertahanan Manchester United. Sementara itu, pemain sepeti Ben Chilwell dan Kalvin Phillips juga mengalami gangguang terkait cedera. Dilema juga berlaku saat ia menentukan pilihan antara Jarrod Bowen dan Jadon Sancho.
Pemain timnas Inggris, Harry Maguire menghadang pemain timnas Italia, Giovanni Di Lorenzo dalam UEFA Nations League, di San Siro, Milan, Italia, 23 September 2022. REUTERS/Daniele Mascolo
Belum lagi persoalan Harry Maguire. Andalan timnas Inggris di Euro 2020 itu kehilangan tempat di Manchester United asuhan Erik ten Hag. Tanpa Harry Maguire dalam sejumlah laga, Manchester United justru bermain lebih baik dan mendulang kemenangan.
2. Pola 3 atau 4 bek
Sebelum kalah 0-1 dari Italia, Inggris dilumat Hungaria dengan skor 0-4 di kandang pada laga terakhir UEFA Nations League pada 14 Juni 2022. Kekalahan tersebut pun memunculkan isu tentang pola pertahanan. Di sisi lain, kekalahan dari Hungaria tersebut serta kemungkinan perubahan pola memperlihatkan bahwa timnas Inggris sebenarnya minim pemain di posisi bek tengah untuk bermain dalam pola empat full back.
Jika benar, Inggris berarti pula minim bek tengah dengan kemampuan yang kreatif, sebagai pemain yang membangun serangan dari lini pertahanan sekaligus kuat dalam mengatur zona pertahanan tersebut.
3. Membuat peran Trent Alexander-Arnold lebih optimal
Jika Tren Alexander-Arnold merupakan senjata ampuh di klubnya, Liverpool, mengapa potensi itu justru sangat jarang terlihat ketika di timnas Inggris? Southgate belum mampu mengoptimalkan Arnold dalam skema permainan Inggris. Kemampuan bek kanan tersebut terbilang moncer lantaran perannya yang mampu menusuk pertahanan lawan dan memberikan umpan matang kepada rekan satu timnya untuk mencetak gol.
Namun, dari aspek bertahan, Arnold membuat Southgate ragu. Ketika bermain untuk timnas Inggris, dia kehilangan taji saat bermain di Liverpool. Ini pula sepertinya yang membuat Gareth Southgate kesulitan memainkan pola empat bek di pertahanan The Three Lions.
4. Memaksimalkan Phil Foden
Phil Foden merupakan pemain dengan talenta yang sangat besar yang dimiliki timnas Inggris. Namun, performanya di Euro 2020 tidak sesuai dengan ekspektasi. Padahal, sebelum turnamen tersebut, dia merupakan pemain harapan timnas Inggris. Karena itulah pula, Southgate harus mencari solusi untuk memaksimalkan kembali peran peain muda ini.
Di level klub, Phil Foden merupakan pemain yang sangat diandalkan dan dipercaya oleh pelatih Manchester City, Josep Guardiola. Ia mampu bermain sebagai penyerang sayap, false 9, pemain dengan karakter nomor 10, bahkan sebagai gelandang tengah. Southgate harus mencari yang terbaik dari semua posisi yang diperankan Phil Foden.
5. Ketergantungan pada kepada Harry Kane dan Raheem Sterling
Gareth Southgate membutuhkan semua penyerangnya. Saat ini, The Three Lions terkesan sangat mengandalkan atau terlalu bergantung kepada dua pemain: Harry Kane dan Raheem Sterling.
Pemain Timnas Inggris, Harry Kane. REUTERS/Alberto Lingria
Inggris bergantung kepada kedua penyerang ini dalam soal memburu gol. Padahal, ada pemain yang juga harus diberikan porsi untuk mengambil peran tersebut dari lini kedua. Pemain seperti Mason Mount, Bukayo Saka, dan Jack Grealish, bisa menjadi pemain alternatif jika lini serang Inggris buntu.
Masalahnya, Harry Kane tidak dalam performa terbaik. Jika cedera, Inggris seolah tidak memiliki striker berinsting pembunuh. Inggris sebenarnya memiliki Tammy Abraham, tetapi ia tak cukup mampu meyakinkan Southgate. Situasi ini juga semakin sulit jika pemain seperti Marcus Rashford cedera atau tidak fit.
THE GUARDIAN | REUTERS | SKOR.ID
Baca juga : Harry Maguire Tetap Jadi Bagian Timnas Inggris, Gareth Southgate Siap Pertaruhkan Reputasinya