TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan terjadi setelah pertandingan pekan ke-11 Liga 1 yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022. Peristiwa ini berawal ketika sejumlah oknum Aremania memasuki lapangan.
Oknum pendukung setia Arema FC tersebut melakukan aksi kurang terpuji setelah menyaksikan tim kesayangannya kalah 2-3 dari rival abadinya. Situasi ini membuat membuat pemain Persebaya diminta langsung meninggalkan lapangan menggunakan empat mobil barracuda.
Saat itu oknum Aremania turut melemparkan sejumlah flare dan benda-benda lain ke area lapangan. Dua unit mobil polisi pun menjadi sasaran amukan suporter, di mana mobil K9 terbakar dan unit lainnya rusak parah dengan posisi miring.
Petugas keamanan setempat sudah berusaha mencegah kericuhan yang terjadi di Sadion Kanjuruhan. Namun karena jumlahnya tak sebanding, petugas akhirnya menmbbakan gas air mata sehingga membuat suporter sulit bernapas dan pingsan.
Kerusuhan suporter di Liga 1 2022 tersebut dikabarkan memakan korban jiwa sebanyak 60 orang. Kabar itu diunggah melalui akun Twitter milik salah satu komentator Indonesia Tio Nugroho.
“Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 WIB, kemungkinan masih bisa bertambah karena kapasitas RS tidak mampu menampung, banyak korban (kebanyakan terkena gas air mata) yang tidak bisa mendapatkan penanganan saat ini, kita doakan bersama ya guys,” tulis dia.
Update Terbaru: 127 Meninggal
Belakangan, jumlah korban meninggal itu diketahui mencapai 127 orang. Jumlah korban meninggal itu disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu. "Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata dia.
Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
Kapolri Revisi Jumlah Korban
Pada Minggu malam, 2 Oktober, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan perkembangan terbaru soal jumlah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ia menyatakan jumlah yang tewas adalaj sebanyak 125 orang.
Listyo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu mengatakan bahwa sebelum dilakukan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia disebutkan sebanyak 129 orang, namun, setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.
"Terverifikasi jumlahnya dari awal sebelumnya 129 orang, saat ini data terakhir hasil pengecekan jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo.
Catatan Redaksi: Berita ini sudah direvisi pada Minggu, 2 Oktober 2022, pukul, 06.30 dengan memperbaiki jumlah korban di judul sesuai perkembangan terbaru. Kemudian direvisi lagi pada Senin, 3 Oktober 2022, untuk memperbaiki jumlah korban tewas. Sesuai rilis Kapolri jumlahnya adalah 125, bukan 127, 129, atau 130 seperti yang selama ini dilaporkan.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Crystal Palace vs Chelsea 1-2, Gallagher Jadi Penyelamat
ANTARA | TWITTER