TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah suporter Persebaya Surabaya melakukan ziarah dan doa bersama di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Rabu malam, 5 Oktober 2022. Doa bersama itu menjadi bentuk kepedulian terhadap tragedi yang terjadi di stadion seusai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Mewakili suporter, asisten manajer Persebaya Surabaya Alex Tualeka, di Kabupaten Malang, berharap kejadian yang menewaskan 131 orang pendukung klub Arema FC tersebut menjadi kejadian terakhir dalam dunia persepakbolaan di dunia dan di Indonesia. Ia pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para keluarga Aremania yang menjadi korban tragedi.
"Untuk teman-teman Aremania, kami dari Surabaya, kami dari keluarga besar Persebaya Surabaya, kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Tidak ada sepak bola yang bisa dihargai walau hanya dengan satu nyawa," ujar Alex.
Suporter Persebaya melantunkan doa di depan Pintu 13 yang sudah ditaburi dengan bunga, syal, kaos dan sepatu milik korban tragedi Kanjuruhan. Tribun selatan atau pintu 12 dan pintu 13 menjadi tempat jatuhnya korban paling banyak dalam tragedi itu.
Adapun perwakilan Green Nord Persebaya Surabaya, Husein Gazali, menambahkan berharap peristiwa tersebut bisa menjadi pembelajaran bersama agar ke depan suporter Indonesia bisa bersatu seperti saat mendukung Timnas Indonesia. "Artinya kita tetap mendukung masing-masing, kita ingin satu tribun dengan caranya kita masing-masing tanpa ada pertumpahan apapun yang mengorbankan nyawa manusia. Itu yang diartikan rivalitas sehat," ujar dia.
Pada Sabtu, 1 Oktober 2022, terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan setelah pluit panjang dibunyikan.
Sejumlah pemain dan ofisial Persib, Bobotoh dan civitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti acara "Doa Bersama untuk Sepak Bola Indonesia" di Masjid Salman ITB, Bandung, Rabu (5/10/2022) (HO/Persib.co.id)
Persib Bandung berdoa bersama
Sejumlah pemain dan ofisial Persib Bandung, Bobotoh dan civitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti acara "Doa Bersama untuk Sepak Bola Indonesia" di Masjid Salman ITB, Bandung, Rabu, 5 Oktober 2022. Beberapa pemain Persib hadir seperti Achmad Jufriyanto, Fitrul Dwi Rustapa, Robi Darwis, Ridwan Ansori, Bayu Mohamad Fiqri, Kakang Rudianto, Teja Paku Alam, Ferdiansyah, dan Arsan Makarin.
Para peserta mendoakan korban dalam insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Kapten Persib Achmad Jufriyanto, melalui laman resmi klub, Rabu, mengatakan perbaikan dalam segala hal menjadi harapan semua pihak, termasuk suporter.
Jufriyanto menilai tidak harmonisnya kelompok suporter berdampak kepada tim dan pemain. "Akan enak dilihat Aremania datang ke Surabaya. Bobotoh ke Jakarta, Jakmania ke Bandung, Bonek ke Malang, atau suporter lainnya. Damai itu indah, dan enak pastinya dengan situasi itu," kata dia.
Adapun anggota Dewan Pakar Salman ITB Budhiana Kartawijaya mengatakan tidak selayaknya sepak bola menyebabkan seseorang kehilangan nyawa. Musababnya, sepak bola merupakan media yang seharusnya menghibur dan menyehatkan. "Selembar nyawa jauh lebih berharga dari satu pertandingan olahraga apapun," kata Budhiana.
Baca juga : Tragedi Kanjuruhan Buat Kelompok Suporter 9 Klub di Pulau Jawa Sepakat Berdamai