TEMPO.CO, Jakarta - Ballon d'Or adalah sebuah penghargaan sepak bola tahunan. Penghargaan ini digagas oleh penulis majalah France Football, Gabriel Hanot, yang meminta rekan-rekannya untuk memilih pemain terbaik di Eropa pada tahun 1956. Pemenang perdananya adalah Stanley Matthews dari Blackpool.
Kisah Ballon d'Or
Ballon d'Or pertama kali digagas pada 1956 oleh wartawan sekaligus mantan pesepak bola Prancis, Gabriel Hanot. Karena diinisiasi oleh wartawan, maka voting pemenang pun awal mulanya dilakukan juga oleh wartawan.
Merangkum berbagai sumber, awalnya, hanya wartawan yang dapat memilih pemain asal negara Eropa yang bermain di klub-klub Eropa, yang berarti bahwa pemain seperti Diego Maradona (yang bermain di klub sepak bola Eropa, tetapi bukan berasal dari Eropa) dan Pelé (yang tidak bermain untuk klub Eropa juga tidak dari Eropa) tidak memenuhi syarat untuk menerima penghargaan ini.
Baca juga: Daftar Pemenang Ballon d'Or Sepanjang Masa Sejak 1956 hingga 2022 Diraih Karim Benzema
Pemenang Ballon d'Or Pertama
Pemenang Ballon d'Or pertama kali adalah pemain asal Inggris, Stanley Matthews. Ketika itu, Stanley Matthews mendapatkan suara terbanyak dibandingkan dua pemain Real Madrid, Alfredo di Stefano dan Raymond Kopa.
Trofi Ballon d'Or pertama kali dibentuk berbentuk bola berlapis emas dan diproduksi oleh sebuah perusahaan pembuat perhiasan legendaris di Prancis, yaitu Mellerio dits Meller.
Trofi bola emas itu dibuat dengan emas 18 karat dengan diameter 31cm dan bobot 5kg.Hingga pada akhirnya Ballon d'Or menjadi ajang yang diselenggarakan rutin setiap tahun.
Dari tahun ke tahun perusahaan itu terus dipercaya membuat trofi Ballon d'Or.Pada tahun 1989, terdapat Ballon d'Or edisi khusus yang diberi nama Super Ballon d'Or. Super Ballon d'Or terbilang lagka karena tercatat hanya diberikan kepada legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano.
Pada awalnya penghargaan ini hanya diberikan untuk para pesepak bola Eropa, namun pada akhirnya pada 1995, penghargaan itu bisa didapatkan oleh para pemain non-Eropa selama masih berkarier di Benua Biru itu.Begitu diterapkan, Ballon d'Or itu langsung direbut pemaiin asal Liberia, George Weah.
Pada 2006, aturan sedikit berubah lagi, pemegang hak suara tak hanya wartawan, akan tetapi pelatih dan kapten tim nasional di setiap negara memiliki hak untuk memilih.
Pada 2010, FIFA kemudian bekerja sama dengan France Football untuk menggabungkan penghargaan tahunan mereka, yaitu FIFA World Player of the Year dengan Ballon d'Or.
Kerja sama dengan FIFA itu kemudian berakhir pada 2015. Artinya, pada 2016 Ballon d'Or berdiri sendiri lagi di bawah France Football dan terpisah dari penghargaan yang diberikan oleh FIFA.
Pada 2018, Ballon d'Or tak hanya diberikan kepada pesepak bola pria saja, akan tetapi pesepak bola wanita pun juga diberikan penghargaan khusus, yaitu Ballon d'Or Feminine.
Pemenang Ballon d'Or terbanyak hingga 2021 masih dipegang oleh sang megabintang, Lionel Messi dengan 6 trofi. Rival Messi, Cristiano Ronaldo, berada di urutan kedua dengan koleksi 5 trofi.
Sejak 2007 hingga 2019, nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo tak pernah absen masuk menjadi 3 besar.
Dominasi antara Messi dan Ronaldo akhirnya terhenti pada 2018 ketika gelandang Real Madrid dan Kroasia, Luka Modric merebut trofi tersebut. Namun, pada 2019 trofi itu kembali direbut Lionel Messi. Pada 2020, Ballon d'Or ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19 yang juga membuat beberapa kompetisi tertunda.
TAUFIK RUMADAUL
Baca juga: Kategori Pria Milik Benzema, Ballon d'Or Wanita Kembali Direbut Kapten Barcelona Alexia Putellas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.