TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD, mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI sudah sesuai dengan rekomendasi timnya.
"Sudah sesuai memang, sangat persis, memang begitu agar mempercepat Kongres Luar Biasa," kata Mahfud MD seusai menghadiri pengukuhan guru besar di Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, 29 Oktober 2022.
TGIPF yang dibentuk pemerintah pada 4 Oktober, tiga hari setelah terjadinya, ditugasi untuk mengumpulkan fakta-fakta di balik terjadinya tragedi di Stadon Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan 135 orang meninggal dan ratusan orang luka-luka.
Setelah bekerja selama sembilan hari, tim yang beranggotakan dari berbagai unsur dan diketuai Mahfud MD, menyerahkan hasil kerjanya dalam bentuk laporan yang juga berisi rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 14 Oktober lalu.
Salah satu rekomendasinya mendorong jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu, semua rekomendasi TGIPF sudah dilaksanakan oleh Presiden, seperti tata tertib, kemanan, dan renovasi seluruh stadion. "Sudah jalan semua rekomendasi TGIPF," kata dia.
Sebelumnya, Mahfud juga menyampaikan bahwa pihaknya punya banyak rekomendasi dalam Tragedi Kanjuruhan dan tidak akan mencampuri urusan PSSI. Namun, pihaknya mengingatkan bahwa PSSI punya tanggung jawab hukum dan moral atas tragedi tersebut.
"Untuk tanggung jawab hukum, semua unsur pidana tengah digali, sedangkan tanggung jawab moralnya kalau punya hati, ya, mundur, itu saja. Namun, tanggung jawab moral tidak bisa dipaksakan," ujarnya.
PSSI tak langsung serta-merta mengikuti rekomendasi TGIPF tersebut. Namun, federasi sepak bola Indonesia itu kemudian memutuskan akan menggelar Kongres Luar Biasa PSSI setelah menerima usulan dari anggotanya, yakni klub Liga 1, Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Keputusan untuk menggelar KLB PSSI diambi dalam rapat anggota komite eksekutif federasi sepak bola Indonesia (Exco PSSI) pada Jumat malam, 28 Oktober 2022. Mereka memutuskan untuk mempercepat Kongres Biasa Pemilihan melalui mekanisme Kongres Luar Biasa, sesuai aturan organisasi.
"Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, diunggah di akun Youtube PSSI TV, Sabtu.
Alasan PSSI untuk mempercepat KLB yang normalnya pada bulan November 2023 adalah demi mencegah perpecahan di kalangan anggotanya.
Berdasarkan Statuta PSSI, KLB digelar jika ada permintaan tertulis dari 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI, kemudian KLB akan dilaksanakan 3 bulan setelah PSSI menerima permohonan tersebut.
PSSI berharap keputusan untuk mempercepat KLB dapat menjadi pertimbangan semua pemangku kepentingan agar membantu bergulirnya kembali Liga 1, 2, dan 3 musim kompetisi 2022-2023.
Baca Juga: Agenda KLB PSSI Akan Segera Digelar, Menpora Tegaskan Pemerintah Tak Ikut Campur