TEMPO.CO, Jakarta - PSSI telah mengirimkan surat kepada FIFA memberi tahu federasi sepak bola Internasional bahwa mereka berencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Maret 2023. Surat tersebut dikirim pada Senin, 31 Oktober lalu, dan diharapkan mendapatkan rekomendasi secepatnya.
PSSI bahkan telah menyusun timeline menuju KLB dengan agenda pemilihan Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI, dan anggota Komite Eksekutif PSSI tersebit. Sebelum kongres luar biasa digelar, akan didahului dengan Kongres Biasa untuk memilih Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) pada Januari 2023.
Pengamat sepak bola, Tommy Welly, menilai langkah yang diambil PSSI itu menunjukkan bahwa mereka telah tersandera oleh rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Tim tersebut dibentuk oleh pemerintah dari berbagai unsur dengan diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Pembentukannya dilakukan tiga hari setelah tragedi yang menewaskan 135 orang dan mengakibatkan ratusan orang luka-luka, 4 Oktober 2022.
Salah satu rekomendasi TGIPF untuk PSSI berbunyi: "Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar KLB, untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan. Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepak bola di tanah air. Adapun pertandingan sepak bola di luar Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan berkoordinasi dengan aparat keamanan."
"Saya melihatnya PSSI tersandera oleh rekomendasi TGIPF. Saya melihat bahwa rapat Komite Eksekutif (Exco) pada Jumat, 28 Oktober 2022, (pertimbangannya) daripada sepak bolanya tersandera kompetisi tidak jalan, maka mereka menerima kondisi itu," kata Tommy saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 November 2022.
Menurut Tommy, tujuan utama PSSI menggelar KLB adalah agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa segara berjalan. "Demi ekosistem sepak bola."
Menyusul kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada 1 Oktober 2022, kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, dihentikan. Ketka itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator berencana penghentian tersebut hanya sementara. Namun, kompetisi belum bergulir lagi dan tidak ada kepastian kapan akan dilanjutkan, meski PSSI sempat menyatakan kompetisi Liga 1 direncanakan bisa kembali bergulir akhir November 2022.
Baca Juga: Seperti Apa Aturan Kongres Biasa dan KLB dalam Statuta PSSI?
Di temui terpisah, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga telah mengungkapkan bahwa alasan mempercepat KLB adalah rekomendasi TGIPF. Ada harapan kompetisi bisa segera digulirkan kembali jika federasi sepak bola menggelar KLB.
"Saya sudah berpikir matang, saya tidak ingin banyak korban. Pertama, ekosistem marwah sepak bola ada di kompetisi. Kompetisi itu banyak menghidupi orang yang hidup menggantungkan pada sepak bola," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, Senin, 31 Oktober 2022.
"Kalau ada kompetisi, ada pergerakan perputaran uang, tidur di hotel, makan dari hotel, pegawainya hidup, itu ekosistem. Jadi banyak sekali yang bergantung pada sepak bola. Saya berpikir, di dalam rekomendasi TGIPF, pemerintah tidak mengizinkan kompetisi bergulir kalau PSSI belum menggelar KLB, itu salah satu syarat," katanya.
Tommy Welly juga menegaskan, KLB jangan hanya sekedar mengganti Ketua Umum PSSI dan Exco PSSI. Dia menegaskan, yang lebih penting adalah membereskan stekholder sepak bola.
"Maksud saya, saya sepakat KLB mekanisme perubahan, tetapi spirit yang harus diusung adalah benar-benar spirit stekholder sepak bola untuk mengubah sepak bola itu sendiri. Dengan demikian, maka tidak serampangan, tidak sekedar emosional," ujarnya.
Jika FIFA memberikan rekomendasi rencana KLB PSSI, maka federasi sepak bola akan menggelar kongres untuk pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI pada 18 Maret 2023.