TEMPO.CO, Jakarta - Dua klub Liga 1, Persib Bandung dan Madura United, merespons rekomendasi Komnas HAM mengenai pembekuan sementara seluruh pertandingan sepak bola sebagai hasil investigasi atas tragedi Kanjuruhan.
Kedua klub peserta Liga 1 musim 2022-2023 itu menilai Komnas HAM kurang merangkul aspek-aspek sepak bola dalam merekomendasikan pembekuan sepak bola dari hasil investigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober lalu, yang menewaskan 135 orang dan mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka.
"Dia tidak melihat dari perspektif bagaimana sepak bola ini bisa segera bergulir kembali. Dia tidak punya pertimbangan itu sama sekali," kata presiden Madura United, Achsanul Qosasi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, 7 November 2022.
Menurut dia, perspektif Komnas HAM dalam hasil investigasinya lebih menekankan pada persoalan HAM, tetapi tidak melihat dari unsur sepak bola sama sekali.
Padahal, kata dia, Komnas HAM seharusnya lebih merekomendasikan tentang jaminan agar hak-hak asasi manusia dapat terakomodasi dala, sepak bola, bukan malah merekomendasikan soal kompetisi atau sepak bola.
Jadi, menurut Achsanul, jika Komnas HAM masuk dalam ranah sepak bola, malah menjadi langkah yang terlalu jauh. "Komnas HAM mestinya merekomendasikan, misalnya, demi keamanan penonton maka dalam menggelar kompetisi sepak bola harus memperhatikan apakah itu jam tayangnya atau instrumen-instrumen lain. Bukan sepak bolanya," kata dia.
"Kalau begini bisa dibilang Komnas HAM agak offside-lah," Achsanul menambahkan.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar juga meminta Komnas HAM tidak gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi terkait pembekuan seluruh aktivitas sepak bola Tanah Air.
Ia mengatakan, selama ini sepak bola bukanlah sekedar olahraga semata bagi bangsa Indonesia, namun olahraga ini telah mempersatukan bangsa. Bahkan, tempat silaturahmi.
"Banyak yang menggantungkan hidup juga ke sepak bola. Kalau sampai dihentikan, bagaimana?" kata Umuh.
"Kalau sampai FIFA turun (tangan), kita dibekukan (karena melihat ada intervensi dari rekomendasi ini), di-banned delapan tahun, nangis semua. Nangis semua. Mau jadi apa?" kata Umuh.
Klub-klub sepak bola, khususnya peserta Liga 1 musim 2022-2023, saat ini sedang berusaha menggalang dukungan bersama agar kompetisi segera digulirkan kembali. Sebab, mereka harus menanggung beban operasional tanpa ada kepastian kapan liga akan dilanjutkan kembali.
Baca Juga: Rekomendasi Lengkap Komnas HAM untuk PSSI, PT LIB, Indosiar di Tragedi Kanjuruhan