TEMPO.CO, Jakarta - Cristiano Ronaldo melakukan serangan bertubi-tubi pada Manchester United yang dia klaim telah mengkhianatinya dan memaksanya meninggalkan klub. Ia juga menyarakan tak memiliki rasa hormat pada pelatih Erik ten Hag.
Rangkaian pernyataan keras Ronaldo itu disampaikan dalam wawancara dengan Piers Morgan untuk TalkTV, yang dirilis pada hari Minggu. Sebagian dari wawancara itu diunggah dalam akun twitter Morgan.
Inilah beberapa hal penting dari wawancara Ronaldo itu:
1. Merasa Dikhianati dan Dipaksa Pergi
Kapten tim nasional Portugal itu mengatakan bahwa pelatih Erik ten Hag dan pihak lainnya ingin dia keluar dari Old Trafford.
"Ya, bukan hanya pelatih, tetapi dua atau tiga orang lain di sekitar klub. Saya merasa dikhianati,” kata Ronaldo saat ditanya apakah ada yang menginginkannya pergi.
"Saya merasa beberapa orang tidak menginginkan saya di sini, tidak hanya tahun ini tetapi juga tahun lalu," kata pemain berusia 37 tahun itu.
2. Tak Menghormati Ten Hag
Piers Morgan bertanya kepada Ronaldo tentang pelatih Erik ten Hag, yang antara lain sempat menghukumnya karena menolak bertanding. Pemenang 5 Ballon d'Or tersebut menjawab bahwa dia tidak menghormatinya.
"Saya tidak menghormatinya karena dia tidak menunjukkan rasa hormat kepada saya. Bila Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda,” ujarnya.
Baca Juga: 15 Fakta Menarik Cristiano Ronaldo
3. Tidak Didukung dan Diberi Kelonggaran
Ronaldo mengatakan Manchester United tidak mendukungnya ketika putrinya dibawa ke rumah sakit pada Juli. Dia mengatakan klub meragukan dia dan menunjukkan kurangnya empati ketika dia tidak datang tepat waktu untuk pelatihan pramusim.
“Saya pikir para penggemar harus tahu yang sebenarnya,” katanya. “Saya ingin yang terbaik untuk klub. Inilah mengapa saya datang ke Manchester United."
"Tetapi Anda memiliki beberapa hal di dalam yang tidak membantu (kami) mencapai level teratas seperti City, Liverpool dan bahkan sekarang Arsenal ... klub dengan dimensi ini menurut saya seharusnya berada di puncak dan sayangnya tidak.”
Selanjutnya: Kemajuan Nol, Kritik Rangnick, dan Kecilkan Rooney