TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Korea Selatan Paulo Bento mengonfirmasi bahwa Son Heung-min bisa bermain dalam pertandingan putaran pertama penyisihan Grup H Piala Dunia 2022 Qatar melawan Uruguay pada Kamis, 24 November 2022. Son akan menjalani pertandingan menggunakan topeng pelindung wajah untuk mencegah cedera tulang di bawah mata yang ia derita awal bulan ini menjadi semakin parah.
Son mengalami cedera saat pertandingan Liga Champions Tottenham Hotspur di Olympique de Marseille awal November lalu. Cedera itu sempat menimbulkan keraguan pemain berusia 30 tahun itu akan fit tepat waktu untuk penyisihan grup Piala Dunia. "Sonny akan bisa bermain," kata Bento dikutip dari Reuters pada Rabu, 23 November 2022.
Bento menegaskan bahwa ia akan berusaha menerapkan strategi yang dapat membantu Son tampil baik dan senyaman mungkin. "Kita lihat saja besok, semoga dia nyaman dan bisa bermain sebaik mungkin. Kami juga ingin menerapkan strategi yang sekiranya bisa banyak membantunya. Sebab kami sadar dia baru kembali dari operasi sehingga tidak bisa diberi beban berlebih," kata dia.
"Saya pikir fakta bahwa dia akan mengenakan masker bukanlah ketidaknyamanan baginya, itu wajar baginya. Kami tetap dengan rencana ketika kami tiba di sini, namun kami tahu bahwa setelah cederanya kami tidak bisa mengambil risiko apapun." ujar Bento menambahkan.
Bento mengonfirmasi bahwa penyerang Wolverhampton Wanderers Hwang Hee-chan juga belum bisa pulih tepat waktu untuk pertandingan pembuka melawan Uruguay. Ia akan menunjuk Kim Jin-su sebagai penggantinya.
Korea Selatan telah gagal untuk mengulangi perjalanan ajaib mereka ke semifinal Piala Dunia 2002 dalam beberapa edisi terakhir turnamen sepak bola terbesar di dunia tersebut. Bento mengaku tidak akan membebani para pemain dengan tujuan lolos ke babak sistem gugur.
"Kami ingin bersaing dengan cara terbaik dalam tiga pertandingan grup. Kami sangat menyadari bahwa kami akan menghadapi banyak kesulitan dan kami sadar bahwa dalam sejarah Piala Dunia, Korea Selatan hanya dua kali lolos ke sistem gugur, salah satunya ketika mereka menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang. Saya tidak melihat alasan untuk memberikan tekanan di pundak mereka," ujar Bento.
Gelandang Jung Woo-young, salah satu pemain paling berpengalaman di skuad Korea Selatan, mengatakan bola mati akan menjadi salah satu senjata terbesar melawan semua tim di fase grup. Ia menepis kekhawatiran bahwa pemain Uruguay yang lebih tinggi akan mendapat keuntungan.
"Set piece sangat penting untuk menentukan hasil pertandingan, jadi ini akan menjadi keuntungan besar bagi kami. Kami memiliki penendang yang luar biasa di tim kami dan kami juga memiliki pemain yang tinggi, jadi kami tidak khawatir dengan tinggi badan. Itu bukan faktor penentu dalam sepak bola, jadi ini tidak mengganggu kami," kata pemain berusia 32 tahun yang bermain untuk Al-Sadd di Qatar Stars League itu.
Baca juga: Piala Dunia 2022 Jerman Vs Jepang: Apakah Pasukan Samurai Mampu Beri Kejutan Der Panzer?