Ulas Taktik dan Skenario Pertandingan
Salah satu kekuatan Swiss adalah permainan mereka yang solid di lini pertahanan. Mereka juga kuat di lapangan tengah. Karena itu tugas pemain depan Brasil akan menjadi lebih sulit.
Di sisi sebaliknya, Brasil dinilai relatif tak memiliki kelemahan. Pertahanan mereka kuat, tetapi dua lini permainan lainnya lebih mengesankan. Ini terlihat saat mereka 2-0 atas Serbia.
Kekutan Brasil akan sedikit berkurang karena cedera. Neymar yang selama ini sudah mampu meneror lawan dengan kehadirannya saja akan absen. Tite kemungkinan akan mengatasi hal ini dengan menambah kekutan di lini tengah.
Fred bisa dimainkan sejak awal. Ia akan mendampingi Casemiro dan Lucas Paqueta di lini tengah dalam formasi yang tidak terlalu ofensif seperti saat melawan Serbia dengan pola 4-3-3.
Trio gelandang dengan tengah itu ditugaskan mendominasi poros lapangan dari agresi Swiss yang juga pandai menguasai tengah lapangan di bawah kepemimpinan jenderal lapangan tengah berpengalaman, Granit Xhaka.
Trio tengah Brasil juga akan memastikan terjaganya pasokan bola untuk trisula Raphinha, Richarlison, dan Vinicius Junior, selain menjadi penopang lini pertahanan yang sudah pasti kehilangan Danilo karena cedera yang serupa seperti dialami Neymar.
Posisi Danilo di pilar pertahanan bisa saja diisi oleh Dani Alves yang berpotensi tampil dalam pertandingan Piala Dunia pertamanya sejak 2014. Tetapi Tete sepertinya memilih Eder Militao.
Militao akan berada di sayap yang berseberangan dengan Alex Sandro yang keduanya mengapit dua bek tengah Thiago Silva dan Marquinhos.
Perubahan juga terjadi pada skuad Swiss yang kemungkinan besar tidak akan lagi memasang formasi lima bek, apalagi Neymar tak akan memperkuat Brasil. Perubahan ini membuat Fabian Schar untuk sementara menepi karena Swiss tidak membutuhkan lagi bek tengah ketiga. Pelatih Murat Yakin akan lebih mempercayakan duo Nico Elvedi dan Manuel Akanji untuk menjaga jantung pertahanan Swiss.
Kedua bek tengah itu kemungkinan menjadi dua pemain Swiss yang paling sibuk, selain penjaga gawang Yann Sommer karena bakal menjadi sasaran gelombang serangan Brazil. Sedangkan Silvan Widmer dan Ricardo Rodriguez menempati kedua sayap pertahanan.
Granit Xhaka menjadi poros penting dalam permainan Swiss bersama dua gelandang tengah lainnya yakni Remo Freuler dan Djibril Sow dalam formasi menyerang 4-3-3.
Di sini, Xherdan Shaqiri, Breel Embolo, dan Ruben Vargas akan bermain sejajar di sepertiga terakhir lapangan untuk mendahului meneror Brazil sebelum terlalu jauh menginvasi daerah pertahanan Swiss.
Statistik Penting
• Ini pertemuan ketiga Brasil dan Swiss dalam pertandingan putaran final Piala Dunia.
• Kedua tim terakhir kali bertemu pada fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia di mana mereka imbang 1-1. Mereka juga imbang 2-2 dalam Piala Dunia 1950.
• Dalam sembilan pertandingan melawan Swiss, Brasil mencatatkan tiga kemenangan, empat seri, dan dua kekalahan.
• Brasil tak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia Qatar, sudah lima kali menjuarai Piala Dunia dan favorit menjuarai Piala Dunia yang keenamnya.
• Swiss lolos ke babak knockout dalam tiga dari empat Piala Dunia terakhirnya pada 2006, 2014 dan 2018, tetapi tersingkir pada fase grup pada 2010.
• Brasil selalu tampil dalam putaran final Piala Dunia sejak 1930 tetapi belum pernah mencapai final sejak menjuarai Piala Dunia 2002.
• Swiss tidak terkalahkan selama babak kualifikasi dengan memuncaki grup yang di dalamnya terdapat juara Eropa, Italia.
Prediksi Brasil vs Swiss
Swiss akan bermain pagmatis dan menumpuk pemain di belakang. Mereka diprediksi akan bisa menjalankannya dengan lebih baik ketimbang Serbia. Brasil akan berjuang lebih keras, tapi akhirnya akan tetap menang.
Hitung-hitungan komputer Opte menyebut Brasil memiliki peluang menang 62 persen sedangkan peluang Swiss menang hanya 16 persen.