TEMPO.CO, Jakarta - Klub Liga Italia, Juventus, tengah terlilit masalah. Seluruh dewan direksi klub itu telah mengundurkan diri pada Senin malam waktu setempat, 28 November 2022.
Mereka yang mengundurkan diri adalah Presiden Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved, dan Direktur pelakasana Maurizio Arrivabene.
Alasan mereka mundur dikabarkan karena klub itu sedang dalam penyelidikan atas beberapa kasus. Menurut laporan Football Italia kasus yang sedang diselidiki berkaitan dengan transfer pemain dan pemotongan gaji pemain saat pandemi Covid-19.
Adapun Reuters menyebut pengunduran diri kolektif itu terjadi setelah laporan keuangan Juventus diselidiki jaksa dan regulator pasar Italia, Consob. Penyelidikan itu dilakukan karena ada dugaan praktik akuntansi palsu dan manipulasi pasar.
Setelah mengundurkan diri, Agneli pun mengirimkan pesan kepada setiap karyawan Juventus yang dikirimkan melalui email. Isi pesan tersebut adalah terkait dengan pencapaian Juventus selama ia memimpin Bianconeri sejak 2010.
"Bermain untuk Juventus, bekerja untuk Juventus, satu tujuan yaitu kemenangan," kata Agnelli.
"Mereka yang memiliki hak istimewa memakai jersey Juventus tahu akan hal itu. Mereka yang bekerja dalam tim tahu bahwa bekerja keras mengalahkan bakat, jika bakat tidak bekerja keras. Juventus adalah salah satu tim terbesar di dunia dan mereka yang bekerja atau bermain di sini tahu bahwa hasil ini berkat usaha tim," kata dia menambahkan.
Menurut Agnelli, Juventus terbiasa dengan DNA dan sejarah untuk menang. Ia menjelaskan, sejak 2010 Bianconeri telah mencapai hasil yang luar biasa, membangung stadion sendiri, sembilan gelar Scudettto secara beruntun dua kali lolos ke final Liga Champios.
"Saat tim tidak bersatu, maka itu membuka jalan bagi lawan untuk menyakiti anda dan dapat berakibat fatal. Pada saat itu, anda harus memiliki ketajaman pikiran untuk membendung kerusakan. Kita sedang menghadapi saat yang sulit sebagai sebuah klub dan kesatuan itu hilang. Lebih baik pergi bersama-sama memberikan kesempatan bagi tim baru untuk mengembalikan permainan," katanya.
"Ingat kita saling mengenali satu sama lain secara sekilas. Kita adalah orang-orang Juventus, sampai akhir," kata Agnelli.
Juventus telah menunjuk Maurizio Scanavino sebagai CEO baru. Mereka telah menjadwalkan untuk mengadakan rapat pemegang saham pada 18 Januari 2023 untuk menunjuk dewan direksi baru.
Agnelli sudah menjadi Presiden Juventus selama 12 tahun. Sedangkan Nedved merupakan eks pemain Juventus yang mendapatkan kursi direktur pada 2010 dan menjadi wakil presiden pada 2015.
Sedangkan Arrivabene menjadi CEO Juventus sejak 2021. Setelah sebelumnya ia berada di tim Formula 1 Ferrari. Di sisi lain jajaran direksi baru Juventus akan diumumkan pada 18 Januari 2023 mendatang.
Dalam dua tahun terakhir prestasi Juventus di Serie A memang kurang memuaskan. Mereka gagal meraih Scudetto setelah Inter Milan dan AC Milan yang berhasil meraihnya.
Baca Juga: Prediksi Iran vs AS, Laga Panas Piala Dunia 2022 Malam Ini