TEMPO.CO, Jakarta - Maroko akan memulai pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Spanyol sebagai tim non-unggulan alias underdog. Namun, bertanding di Education City Stadium pada Selasa, 6 Desember 2022 pukul 22.00 WIB, Tim Singa Atlas siap tampil habis-habisan untuk mengalahkan juara dunia 2010.
Achraf Hakimi dan kawan-kawan berada dalam motivasi tinggi. Mereka tidak ingin penantian 36 tahun tampil di Piala Dunia berakhir begitu saja. "Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit melawan salah satu tim terbaik di dunia, mereka berada di antara tim favorit teratas," kata pelatih Maroko, Walid Regragui, dikutip dari Reuters.
Tim Maghreb maju ke babak 16 besar setelah menjadi pemuncak grup dengan mengalahkan Kanada dan Belgia. Maroko hanya bermain imbang dengan Kroasia. Capaian ini adalah pertama kalinya sejak mereka kalah 1-0 dari Jerman Barat pada tahun 1986. “Kami memiliki kualitas dan kami memiliki satu hari ekstra untuk pemulihan. Jika kami dapat mengalahkan mereka, itu akan menjadi kejutan besar."
"Saya memberi tahu para pemain, sebelum Piala Dunia, bahwa setiap pertandingan di sini adalah partai final. Kami telah memainkan tiga final di fase grup dan sekarang adalah final keempat kami," ujar Regragui.
Spanyol dan Maroko bermain imbang 2-2 di babak penyisihan grup pada 2018. Namun, Regragui menegaskan bahwa timnya harus fokus untuk menerapkan strategi di lapangan. Menurut dia, setiap detail akan membuat perbedaan. "Saya menyukai babak kedua kami melawan Kanada. Itu terjadi ketika kami berpegang pada rencana kami dan sangat terkonsentrasi. Melawan Spanyol, kami harus memainkan seluruh pertandingan seperti ini," kata dia.
Baca: Maroko vs Spanyol di 16 Besar Piala Dunia 2022, Begini Komentar Achraf Hakimi Menjelang Laga
Faktor lain bagi timnas Maroko adalah menghadapi sisi emosional dari pertandingan di Education City Stadium. "Kami belum berada di level itu selama 36 tahun, jadi saya dan staf saya harus mengatur emosi para pemain," kata Regragui, yang timnya hanya kebobolan satu gol dalam enam pertandingan sejak mengambil alih kepelatihan pada September lalu.
"Ini adalah pertandingan terbesar dalam sejarah kami, tetapi saya berharap yang terbesar akan terjadi di babak yang berikutnya di perempat final. Para tetua kami tidak dapat mengulang pertandingan mereka melawan Jerman Barat, sementara pertandingan Spanyol ada di depan kami."
"Saya akan memberi tahu para pemain untuk bersenang-senang, karena jutaan orang di Maroko akan menonton. Kami harus menerima bahwa Spanyol akan memiliki penguasaan bola. Kami memiliki kekuatan, kami menyerahkan penguasaan bola ke Belgia dan Kroasia dan itu berhasil dengan baik. Rencana kami adalah membuat mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan bola," ujar Regragui.
Baca juga: Duel Maroko vs Spanyol di Piala Dunia 2022, Tim Matador Belajar dari Kesalahan Lawan Jepang