TEMPO.CO, Jakarta - Lolosnya timnas Maroko ke babak semifinal Piala Dunia 2022 tak lepas dari kebijakan asosiasi sepak bola negara itu untuk berburu pemain diaspora. Upaya itu mereka lakukan untuk memperkuat timnas Maroko dan memberi mereka hasil yang lebih baik di turnamen.
Baca: Maroko ke Semifinal, Walid Regragui: Kami Adalah Rocky Balboa Piala Dunia 2022
Seperti dilaporkan Reuters pada Ahad, 11 Desember 2022, sejumlah 14 dari 26 pemain Maroko lahir di luar negeri, lebih banyak dari tim mana pun di turnamen yang digelar di Qatar. Hal itu memberikan campuran pemain lokal dan mereka yang tumbuh di komunitas migran di seluruh Eropa dan benua lain, yang telah membantu timnas mereka membuka jalan baru.
Kemenangan mengejutkan 1-0 di perempat final atas Portugal pada Sabtu malam, 10 Desember 2022, menjadikan Maroko negara Afrika dan Arab pertama yang mencapai babak empat besar Piala Dunia.
Kiper kelahiran Kanada, Younes Bounou, hanya kebobolan satu gol, Achraf Hakimi kelahiran Madrid tampil luar biasa di sayap kanan, Sofyan Amrabat yang lahir di Belanda menjadi pemain lini tengah yang kuat, dan Sofiane Boufal kelahiran Prancis menjadi ancaman di sisi kiri.
Pencarian pemain yang memenuhi syarat di negara-negara seperti Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Spanyol sekarang dilakukan secara terstruktur, berbeda dengan sistem serampangan ketika orang Maroko kelahiran asing pertama berkompetisi untuk tim nasional pada Piala Dunia 1998 di Prancis.
Orang Maroko adalah salah satu populasi migran terbesar di Eropa, diperkirakan sekitar lima juta orang, dan memiliki hubungan dekat dengan negara tersebut. Sebuah studi oleh Dewan Komunitas Maroko di Luar Negeri, sebuah lembaga pemerintah, menyimpulkan 61 persen orang Maroko di Eropa berusia antara 18 dan 35 tahun mengunjungi kerajaan itu setiap tahun.