TEMPO.CO, Jakarta - Luka Modric mengatakan Kroasia harus memainkan permainan terbaik untuk mengalahkan Argentina di babak semifinal Piala Dunia 2022 pada Rabu WIB, 14 Desember 2022. Namun, ia sadar betul harapan untuk menembus babak final akan bergantung pada kemampuan timnya menutup ruang gerak Lionel Messi.
Kroasia, runner-up Piala Dunia 2018, sekali lagi mencapai babak empat besar dengan cara yang luar biasa. Tim Vatreni mengalahkan Jepang dan favorit turnamen Brasil dalam adu penalti yang dramatis.
Kroasia bisa menjadi tim kedua yang memenangkan pertandingan di babak sistem gugur melawan Brasil dan Argentina di satu edisi Piala Dunia. Jika berhasil, Kroasia melakukan hal yang Jerman lakukan pada edisi 2014.
Harapan Kroasia untuk mencapai final mungkin bergantung pada kemampuan mereka untuk menahan Messi yang menjadi motor serangan La Albiceleste. Pemain berusia 35 tahun itu telah mencatatkan empat gol dan dua assist sepanjang turnamen.
Modric tahu betul menghentikan Messi akan sangat penting. Namun, dia memperingatkan pasukan Zlatko Dalic agar tidak memfokuskan semua energi mereka pada satu pemain. "Saya memiliki keinginan untuk bermain, tetapi tidak hanya bermain melawan satu pemain," kata Modric dalam wawancara dengan RTVE dikutip dari FIFA.com.
“Messi adalah pemain yang luar biasa, kami akan menghadapi masalah besar untuk menghentikannya, tapi kami siap dan kami akan melakukan yang terbaik. Argentina adalah tim besar. Kami akan berusaha memainkan pertandingan terbaik di turnamen ini, pertandingan terbaik dalam hidup kami. Saya harap itu cukup untuk kami masuk final," kata pemain Real Madrid berusia 37 tahun itu.
Tidak banyak yang memperkirakan Kroasia akan mengulangi kisah mereka pada 2018 di Qatar. Bagi Modric, tak masuk banyak perkiraan menjadi tantangan timnya membuktikan kualitas sepak bola Kroasia. "Wajar jika semua orang melihat negara-negara besar. Mengingat kami tim kecil, tidak ada yang memperhitungkan kami."
Baca juga: Menanti Epos Lionel Messi vs Luka Modric di Piala Dunia 2022
“Tapi kami tidak keberatan apabila tim lain menjadi favorit dan kami berada dalam bayang-bayang mereka. Kami hanya bisa melakukan yang terbaik, berusaha keras, dan itulah kekuatan kami. Sebelum saya pergi ke Piala Dunia, kami banyak berbicara di ruang ganti (Real Madrid). Daya memberi tahu mereka: 'Hati-hati dengan Kroasia'."
Luka Modric Bersiap Mencatat Sejarah di Piala Dunia
Jika menjadi starter pada pertandingan Argentina vs Kroasia, ia akan menjadi pemain keempat yang memulai enam pertandingan di satu edisi Piala Dunia ketika berusia lebih dari 37 tahun. Ia bisa menyamai capaian Nilton Santos dari Brasil pada 1962, Dino Zoff dari Italia pada 1982 dan Peter Shilton dari Inggris pada 1990. .
Beberapa pemain veteran dari Piala Dunia 2018 tetap menjadi kunci bagi tim Zlatko Dalic. Modric senang dengan pengaruh pemain muda Kroasia, termasuk penjaga gawang Dominik Livakovic. "Saya melihat kedewasaan di tim nasional kami dengan pemain muda yang membawa kualitas dan energi baru," kata dia.
"Sungguh luar biasa apa yang dilakukan tim nasional kami. Saya yakin kami bisa melakukan sesuatu. Merupakan hal besar bahwa setelah empat tahun kami berada di babak semifinal lagi. Kami menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa. Seperti penjaga gawang kami, terutama dalam dua pertandingan terakhir. Saya senang untuknya, dia menunjukkan bahwa dia adalah penjaga gawang yang hebat," kata Luka Modric.
Baca juga: Kroasia Tak Siapkan Strategi Khusus Hentikan Lionel Messi saat Lawan Argentina, tapi...