TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Prancis akan melawan Argentina di final Piala Dunia 2022. Tim asuhan Didier Deschamps itu berpeluang mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan Maroko 2-0 di babak semifinal di Al Bayt Stadium pada Kamis WIB, 15 Desember 2022.
Theo Hernandez mencetak gol pada menit kelima. Gol ini turut membungkam dukungan suporter Maroko di Stadion Al Bayt dan merusak kepercayaan tim Singa Atlas. Namun, Maroko justru tampil beringas setelah kebobolan. Mereka mendominasi penguasaan bola meski kesulitan menembus pertahanan rapat Prancis.
Sebelas menit menjelang waktu normal berakhir, Prancis mengunci kemenangan lewat pemain pengganti Randal Kolo Muani. Ia mencetak gol pada sentuhan pertama setelah masuk dengan memanfaatkan bola pantulan dari Kylian Mbappe.
Kemenangan atas Maroko membuat Prancis menjadi negara Eropa pertama yang mencapai final Piala Dunia berturut-turut sejak Italia pada 1938. Mereka kini memasuki final Piala Dunia keempat dan bisa menjadi negara pertama yang berhasil mempertahankan gelarnya sejak Brasil pada 60 tahun lalu.
"Ada emosi, ada kebanggaan, akan ada langkah terakhir, kami telah bersama dengan para pemain selama sebulan, tidak pernah mudah, tetapi sejauh ini ada kebahagiaan," kata pelatih Didier Deschamps sambil tersenyum seusai pertandingan, dikutip dari Reuters.
Kemenangan Prancis membuka ruang pertarungan ulang melawan Argentina di Piala Dunia. Pada edisi 2018, keduanya bertemu di babak 16 besar. Les Bleus, yang akhirnya menjadi juara, berhasil mendepak Argentina setelah menang dengan skor 4-3. "Memainkan dua final Piala Dunia berturut-turut adalah momen yang luar biasa. Kami melakukan pekerjaan dengan baik, sulit, tetapi kami berada di final. Kami akan bekerja keras untuk memenangkan final ini," kata Theo Hernandez.
Baca juga: Argentina vs Prancis di Final Piala Dunia 2022, Simak Rekor Head-to-Head Kedua Tim
Komentar Pelatih Maroko Walid Regragui
Dalam pertandingan itu, Maroko bukan tanpa peluang. Azzedine Ounahi memaksa kiper Prancis Hugo Lloris melakukan dua penyelamatan bagus dari upaya spekulatif dan tendangan bola mati yang membuat pertahanan Prancis di bawah tekanan.
Maroko mendapatkan pukulan keras pada pertandingan tersebut. Tim asal Afrika utara itu kehilangan bek tengah utama, Nayef Aguerd, karena cedera hamstring dalam pemanasan. Kapten Romain Saiss terpaksa keluar setelah 20 menit. Jawad El Yamiq masuk sebagai penggantinya.
Para pemain Maroko terlihat sedih usai pertandingan karena gagal ke final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 14 Desember 2022. REUTERS/Hannah Mckay
El Yamiq justru hampir membuat Maroko menyamakan kedudukan lewat tendangan saltonya pada babak pertama. Namun, tendangannya masih membentur tiang gawang. "Kami memberikan yang maksimal, itu yang paling penting," kata pelatih Maroko Walid Reragui.
"Kami mengalami beberapa cedera, kami kehilangan Aguerd saat pemanasan, serta Saiss dan Mazraoui saat turun minum. Kami membayar kesalahan sekecil apa pun. Kami tidak memasuki permainan dengan baik, kami memiliki terlalu banyak melakukan kesalahan teknis di babak pertama, dan gol kedua membunuh kami, tapi itu tidak menghilangkan semua yang kami lakukan sebelumnya,"
ujar dia menambahkan.
Kekalahan Maroko dari Prancis tak mengubah pencapaian mereka sebagai negara Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia 2022. Kini, Hakim Ziyech dan kawan-kawan akan bersaing dengan Kroasia untuk merebut tempat ketiga.
Baca juga: 3 Statistik Penting dan Momen Kunci Kemenangan Prancis atas Maroko di Piala Dunia 2022
