Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukung Maroko Bentrok dengan Polisi di Brussel setelah Timnya Kalah dari Prancis di Piala Dunia 2022

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Polisi menangkap seorang pria saat pecah kericuhan usai pertandingan Sepak Bola Piala Dunia FIFA 2022 Prancis vs Maroko di Brussel, Belgia, Rabu, 14 Desember 2022. Pendukung Maroko harus menelan kekecewaan setelah tim kuda hitam tersebut gagal membawa kemenangan historis mereka hingga ke final. REUTERS/Johanna Geron
Polisi menangkap seorang pria saat pecah kericuhan usai pertandingan Sepak Bola Piala Dunia FIFA 2022 Prancis vs Maroko di Brussel, Belgia, Rabu, 14 Desember 2022. Pendukung Maroko harus menelan kekecewaan setelah tim kuda hitam tersebut gagal membawa kemenangan historis mereka hingga ke final. REUTERS/Johanna Geron
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSekitar 100 penggemar sepak bola, beberapa di antaranya terbungkus bendera Maroko, terlibat bentrok dengan polisi di pusat kota Brussels, Belgia, pada Kamis dini hari, 15 Desember 2022. Bentrokan terjadi setelah timnas Maroko kalah 0-2 dari juara bertahan Prancis di semifinal Piala Dunia 2022 Qatar. 

Baca: Lionel Messi Bersiap untuk Final Piala Dunia 2022, Ini Catatan Rekor yang Ditorehkannya

Kantor berita Reuters melaporkan, para suporter yang berkumpul di dekat stasiun Brussels South, melemparkan kembang api dan benda-benda lainnya ke barisan polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara. Mereka membakar beberapa kantong sampah dan kotak kardus. Polisi membalasnya dengan meriam air dan gas air mata.

Wartawan Reuters melihat polisi menahan beberapa suporter tetapi mengatakan bentrokan itu singkat dan tidak menyebabkan kerusakan serius.

Pada saat bersamaan, kegembiraan pecah di Champs-Elysees di pusat kota Paris setelah timnas Prancis mencapai final Piala Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut. Para pendukung Prancis mengibarkan bendera tiga warna dan melepaskan suar untuk merayakan kemenangan atas Maroko.

Sekitar 10 ribu personel polisi dikerahkan di seluruh Prancis untuk memastikan tidak terjadi bentrokan saat suporter menyaksikan mengingat potensi ketegangan antara pendukung Prancis dan mereka yang mendukung bekas koloninya di Afrika Utara itu.

Terjadi sedikit ketegangan saat pendukung memadati ujung jalan menuju Arc de Triomphe dalam suasana berapi-api. Namun sebagian besar pendukung Maroko menerima kekalahan itu.

"Kami berada di final. Kami berada di final," teriak ratusan pendukung Prancis saat para pengemudi membunyikan klakson dan polisi anti huru-hara mengintai di dalam mobil yang berbaris di area tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sungguh menyenangkan melawan Argentina di final," kata Sylvain Badin, 24 tahun, kepada AFP sambil memegangi bendera Prancis. "Saya datang untuk berbagi momen kegembiraan.”

Lusinan suporter Maroko juga beraksi selama pertandingan. Mereka mengenakan bendera nasional dan mengikuti pertandingan di telepon seluler mereka.

"Kami kalah tapi ini hanya sepak bola dan kami membuat sejarah dengan mencapai semifinal. Kami bangga dengan negara kami dan bahagia untuk Prancis," kata Kamal Seddiki, seorang pelajar Maroko berusia 22 tahun.

Polisi antihuru-hara bergerak untuk membubarkan sekelompok penggemar yang menyalakan kembang api di sekitar Arc de Triomphe. Di selatan kota Nice, tong sampah dibakar setelah pertandingan di mana ribuan orang berkumpul di pusat kota. Di Lyon, polisi juga menggunakan gas air mata saat suporter mulai melepaskan petasan di pusat Place Bellecour.

Baca: Belum Cetak Gol di Piala Dunia 2022, Komentar Antoine Griezmann Usai Bawa Timnas Prancis ke Final

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

10 hari lalu

Thierry Henry. REUTERS
Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

Pelatih Timnas Prancis, Thiery Henry, menargetkan medali emas sepak bola Olimpiade 2024 Paris.


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

16 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Mengenal Mahamadou Diawara, Pesepak Bola Prancis yang Memilih Hengkang dari Timnas U-19

29 hari lalu

Mahamadou Diawara. (Instagram/@m_dwr8)
Mengenal Mahamadou Diawara, Pesepak Bola Prancis yang Memilih Hengkang dari Timnas U-19

Mahamadou Diawara meninggalkan timnas U-19 Prancis, karena ia tidak diperbolehkan berpuasa selama latihan


Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

29 hari lalu

Angel Alfredo Vera. Instagram
Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

Angel Alfredo Vera jadi pelatih baru RANS Nusantara FC, tugas utamanya untuk terhindar dari zona degradasi di sisa Liga I 2023-2024. Begini profilnya.


Dilarang Berpuasa Saat Latihan, Mahamadou Diawara Pilih Tinggalkan Timnas Prancis U-19

30 hari lalu

Mahamadou Diawara. (Instagram/@m_dwr8)
Dilarang Berpuasa Saat Latihan, Mahamadou Diawara Pilih Tinggalkan Timnas Prancis U-19

Mahamadou Diawara, bintang muda Prancis beragama islam, memilih meninggalkan Timnas U-19 karena tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa.


Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

30 hari lalu

Pemain Timnas Prancis Kylian Mbappe dan pemain Jerman Joshua Kimmich dalam laga persahabatan, 23 Maret 2024. REUTERS/Benoit Tessier
Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

Timnas Jerman berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.


Prediksi Prancis vs Jerman dalam Laga Uji Coba Malam Ini: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan pemain

31 hari lalu

Pemain Timnas Prancis, Dayot Upamecano melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Belanda dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Stade de France, Saint-Denis, Prancis, 24 Maret 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Prediksi Prancis vs Jerman dalam Laga Uji Coba Malam Ini: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan pemain

Pertandingan antara Prancis vs Jerman akan tersaji dalam pertandingan uji coba di Stadion Groupama, Minggu, 24 Maret 2024, pada pukul 03.00 WIB.


Timnas Argentina vs El Salvador Sabtu Pagi WIB, Simak Masa Depan Pelatih Lionel Scaloni

32 hari lalu

 Pelatih Argentina Lionel Scaloni. REUTERS/Hannah Mckay
Timnas Argentina vs El Salvador Sabtu Pagi WIB, Simak Masa Depan Pelatih Lionel Scaloni

Menjelang laga timnas Argentina vs El Salvador, pelatih Lionel Scaloni menguraikan pernyataan yang diungkapkannya pada November 2023.


Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

33 hari lalu

Pemandangan rumah-rumah yang rusak, menyusul infiltrasi mematikan oleh kelompol Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Kfar Aza di Israel selatan, 18 Oktober 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

Esther Cunio, 90 tahun, batal diculik Hamas pada serangan 7 Oktober setelah mengaku satu kampung dengan pesepak bola Argentina Lionel Messi


Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

34 hari lalu

Isabel Peron. Wikipedia
Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

Isabel Martnez de Peron atau Isabel Peron merupakan mantan presiden Argentina yang menjabat masa 1974-1976. Hari ini 55 tahun silam ia mulai dipenjara