TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Malaysia akan menjamu Thailand pada leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Nasional Bukit Jalil pada Sabtu, 7 Januari 2022. Malaysia akan mengandalkan dukungan puluhan ribu suporternya untuk mencuri kemenangan penting pada pertandingan yang akan dimulai pukul 19.30 WIB tersebut.
Sebanyak 59 ribu tiket pertandingan terjual habis dalam waktu kurang dari satu hari. Pelatih Malaysia Kim Pan-gon tahu betapa pentingnya keriuhan penonton untuk mendorong Harimau Malaya menyingkirkan sang juara bertahan.
“Kami ingin bermain bagus di depan pendukung kami, setiap pemain bersemangat untuk berada di sini dan kami ingin memanfaatkan sepenuhnya keuntungan kandang kami,” kata pelatih asal Korea Selatan, dikutip dari situs affmitsubishielectriccup.com.
Kim Pan-gon menekankan bahwa, meskipun Malaysia sangat menghormati Thailand, itu tidak berarti para pemainnya akan membiarkan tim Gajah Perang mendikte permainan. “Kami harus sepenuhnya menghormati apa yang telah mereka lakukan beberapa tahun terakhir ini dan terutama sebagai juara bertahan."
"Tetapi kami akan bermain dengan kekuatan penuh, menunjukkan DNA kami, dan memanfaatkan sepenuhnya karakteristik kami. Analisis tentang Thailand sudah dilakukan dan para pemain di Malaysia sangat cerdas dan mudah beradaptasi sehingga ketika kami menjelaskan sesuatu, mereka dengan cepat memahaminya, jadi semuanya sudah siap,” kata Kim Pan-gon.
Pelatih Thailand, Alexandré Pölking. Foto : AFF
Apa kata Alexandre Polking?
Thailand juga telah bertekad untuk tidak mengambil langkah mundur. Pelatih Thailand Alexandre Polking punya target kemenangan untuk mempermudah langkah para pemain melakoni laga kandang pekan depan.
"Saya ingin memperjelas bahwa kami tidak datang untuk bertahan atau menghilangkan cara kami bermain, tetapi kami akan bermain dengan kekuatan kami, mencoba menguasai bola dan mengontrol permainan," ujar pelatih berdarah Brasil dan Jerman tersebut.
Ia menilai kekuatan mental adalah elemen kunci di akhir turnamen. “Kami perlu mencoba dan mengeluarkan efek kehadiran penonton dari permainan dan menjadi kuat secara mental. Seringkali, itulah yang menentukan semifinal dan final. Pertandingan semacam ini diputuskan berdasarkan detail dan cara kami mengendalikan pertandingan."
"Jika kami membuat kesalahan awal, maka itu dapat membantu penonton merusak fokus kami dan kemudian hal-hal dapat menjadi di luar kendali. Itulah sebabnya kami memiliki rencana yang jelas bagaimana untuk menghentikan itu dan juga menunjukkan kekuatan kami untuk mendapatkan hasil terbaik,” kata Alexandre Polking.
Baca juga: Piala AFF 2022: Timnas Malaysia Kehilangan 21 Ribu Kursi Bukit Jalil Karena Konser Jay Chou