TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan bahwa ia belum mendapatkan gambaran soal operator baru untuk Liga 2 Indonesia.
"Sampai saat ini, kami belum mendapatkan ide operatornya siapa, perseronya seperti apa dan bagaimana," kata Ferry usai rapat pemilik (owners' meeting) klub-klub Liga 2022-2023 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa malam, 24 Januari 2023.
Meski demikian, eks Direktur Olahraga Persija Jakarta itu mengakui bahwa beberapa klub Liga 2 sudah mengutarakan keinginan untuk membentuk operator baru.
LIB pun berupaya untuk mewujudkan permintaan tersebut. Meski belum ada bayangan mengenai seperti apa operator itu, LIB berjanji akan memberikan bantuan sesuai dengan pengalaman mereka menangani pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia sejak tahun 2017.
"Sesuai dengan amanah kongres, LIB akan mengasistensi operator baru untuk mencarikan formula seperti apa yang sudah pernah kami alami sebagai operator untuk menggelar Liga 1 dan Liga 2," kata Ferry menambahkan.
Baca Juga: CEO Karo United Minta PSSi Usut Tanda Tangun Palsu dalam Kasus Liga 2
LIB mendapatkan tugas dari PSSI untuk memfasilitasi pembentukan operator baru untuk menggulirkan Liga 2.
Hal itu menjadi salah satu hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 12 Januari 2023. Keputusan tersebut diambil lantaran, dalam pertemuan yang sama, PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 2 musim 2022-2023.
Mayoritas klub Liga 2 menentang penyetopan liga itu. Upaya mereka kemudian membuat LIB dan PSSI menggelar rapat pemilik (owners' meeting) tim-tim Liga 2 di Jakarta, Selasa (24/1) yang berlangsung selama sekitar enam jam.
Akan tetapi, nasib kelanjutan Liga 2 musim 2022-2023 belum juga terang sebab PSSI dan LIB menetapkan bahwa masa depan Liga 2 tersebut akan diputuskan oleh pengurus baru PSSI di Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari.
Di samping Liga 2, KLB juga akan menetapkan kelanjutan putaran nasional Liga 3 musim 2022-2023 dan adanya promosi-degradasi di Liga 1 hingga Liga 3.
Baca Juga: Sekjen PSSI Anggap Isu Suap untuk Hentikan Liga 2 Tak masuk Akal