TEMPO.CO, Jakarta - Dani Alves mendekam di penjara Brians 2 di Barcelona sudah lebih dari sepekan, setelah hakim yang menangani kasusnya memerintahkan untuk menjebloskannya ke penjara tanpa syarat dan jaminan pada 20 Januari 2023.
Alves, 39 tahun, tersandung kasus pelecehan seksual terhadap perempuan berusia 23 tahun di kelab malam Sutton di Barcelona. Tim kuasa hukumnya yang dipimpin oleh pengacara kriminal bergengsi Cristobal Mertell sedang berupaya untuk membebaskannya.
Pemain asal Brasil itu harus menjalani rutinitas di penjara seperti narapidana lainnya. Kegiatan di dalam penjara dimulai 08.00 dan berakhir 22.00, saat lampu padam.
Menurut laporan yang dimuat dalam surat kabar La Vanguardia, berdasarkan kesaksian berbagai sumber, baik resmi dan tidak resmi dari dalam dan luar penjara, mantan bintang Barcelona itu disebut berbagi sel dengan seseorang yang sudah dia kenal di masa lalu.
Dia adalah orang dari negara yang sama dengannya, Coutinho, pengawal mantan pemain Barcelona, Ronaldinho, dan juga berprofesi sebagai penjaga di sejumlah klub malam di kota. Teman satu sel Alves itu dihukum karena pelecehan seksual.
Alves belajar beradaptasi dengan rutinitas di penjara dari rekan satu sel itu, termasuk jadwal dan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Menurut sumber yang dikutip dari El Periodico, peran teman satu sel Alves itu sangat penting. Terlebih, hakim yang menangani kasusnya telah memutuskan untuk tidak ada pembebasan dengan jaminan.
La Vanguardia juga melaporkan bahwa Alves bermain sepak bola pertamanya dengan narapidana lainnya. Itu terjadi pada Kamis lalu. Banyak narapidana antusias melihatnya bermain.
Sementara itu, tim pengacara Dani Alves akan mengajukan banding terhadap perintah penahanan sementara tanpa jaminan terhadap kliennya, Senin, 30 Januari 2023. Mereka meyakini kliennya bisa dibebaskan dalam waktu satu bulan.
MARCA
Baca Juga: Pengacara Yakin Dani Alves Bisa Dibebaskan dari Penjara dalam Waktu Satu Bulan