TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City buka suara setelah dugaan pelanggaran sejumlah peraturan keuangan atau Financial Fair Play (FFP) oleh Liga Premier Inggris menguak. Manajemen The Citizen, melalui situs resminya, mengaku terkejut dengan adanya tuduhan melanggar peraturan FFP tersebut.
"Manchester City FC terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang telah disediakan oleh EPL," tulis Manchester City melalui keterangan tertulisnya merespons tuduhan.
"Klub menyambut peninjauan masalah ini oleh Komisi Independen, untuk mempertimbangkan, secara tidak memihak, seluruh bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu, kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya."
Liga Premier, operator kasta tertinggi liga Inggris, mendakwa Manchester City melakukan banyak pelanggaran financial fair play. Pernyataan itu disampaikan melalui situs resmi mereka pada Senin, 6 Februari 2023. Menurut pernyataan resmi Liga Premier, pelanggaran itu dilakukan Manchester City sejak musim 2009/2010 hingga kini, dari era Roberto Mancini hingga Pep Guardiola.
Pelatih Manchester City Roberto Mancini (kiri) berlari gembira setelah timnya menjuarai Liga Primer Inggris 2011-2012, dengan mengalahkan Queens Park Rangers 3-2 di Stadion Etihad, Manchester, pada 13 Mei 2012. REUTERS/Phil Noble
Pelanggaran mencakup beberapa aspek, antara lain, finansial klub, dugaan numerisasi nilai kontrak dari sejumlah pelatih dan pemain yang pernah membela klub selama periode tersebut. Manchester City dianggap tidak memberikan laporan yang akurat mengenai keuntungan dan keberlangsungan klub.
Liga Premier akan membentuk komisi independen yang terdiri dari perwakilan Liga dan juga klub-klub peserta. Komisi ini akan segera menyidang Manchester City secara tertutup dan mempersilakan klub tersebut untuk mengajukan pembelaan atas dakwaan-dakwaan tersebut.
Manchester City dibayang-bayangi sanksi yang berat jika dakwaan dari Liga Premier itu terbukti. Salah satu ancaman hukumannya adalah pengurangan poin yang cukup besar.
Baca juga: 5 Peristiwa Penting Liga Inggris Pekan Ke-22, Dari Keterpurukan Liverpool Hingga Manchester City