TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City merespons tuduhan melakukan pelanggaran Financial Fair Play Liga Premier. Juara bertahan Liga Inggris itu terkejut dengan adanya pernyataan dari operator liga kasta tertinggi mengenai hal tersebut pada Senin, 6 Februari 2023.
Liga Premier, operator liga kasta tertinggi Inggris, mendakwa Manchester City melakukan banyak pelanggaran Financial Fair Play. Pernyataan itu disampaikan melalui situs resmi mereka.
"Manchester City FC terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang disediakan oleh EPL," bunyi pernyataan klub yang diunggah di situs resmi mereka.
Manchester City menyatakan siap menghadapi tuduhan itu dan berharap Liga Premier bisa bertindak secara adil.
"Klub menyambut peninjauan masalah ini oleh Komisi Independen, untuk mempertimbangkan secara adil seluruh bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisi klub."
"Karena itu, kami berharap perkara ini dihentikan untuk selamanya."
Liga Premier menuduh Manchester City melanggar sejumlah aturan keuangan atau Financial Fair Play setelah melakukan penyelidikan selama empat tahun.
Menurut pernyataan resmi Liga Premier, pelanggaran itu dilakukan Manchester City sejak musim 2009/2010 hingga musim ini.
Pelanggaran itu mencakup beberapa aspek, antara lain, finansial klub, dugaan numerisasi nilai kontrak dari sejumlah pelatih dan pemain yang pernah membela klub selama periode tersebut, tidak memberikan laporan yang akurat mengenai keuntungan dan keberlangsungan klub.
Manchester City dibayang-bayangi sanksi yang berat jika dakwaan Liga Premier itu terbukti. Salah satu ancaman hukuman untuk juara bertahan Liga Inggris ini adalah pengurangan poin yang cukup besar.
MANCITY, PREMIER LEAGUE, LIVERPOOLECHO
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting Liga Inggris Pekan Ke-22, Dari Keterpurukan Liverpool Hingga Manchester City